TIKTAK.ID – Virus Corona menyapu kepemimpinan kelompok Taliban di Afghanistan, hingga memaksa sejumlah pejabat senior mencari pengobatan. Akibatnya kepemimpinan diambil alih oleh anak pendiri kelompok itu, Mullah Mohammad Omar sebagai pemimpin sementara, ungkap sumber di Taliban, pejabat Afghanistan dan Intelijen Barat, tulis FP, Jumat (29/5/20).
Alhasil, para pemimpin senior Taliban tak bisa hadir dalam pengambilan keputusan di saat-saat kritis bagi Afghanistan. Padahal saat ini Amerika sedang mengurangi pasukannya sesuai kesepakatan bilateral antara Taliban dan Amerika pada Februari lalu.
Baca juga: Usai Perayaan Idulfitri, Militer Afghanistan dan Milisi Taliban Kembali Saling Serang
Situasi membawa munculnya tanda-tanda perpecahan di puncak pimpinan Taliban yang dapat memengaruhi fase perundingan perdamaian selanjutnya. Yaitu, pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintahan Kabul yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama dua dekade itu.
Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, selama beberapa minggu tak menghadiri pertemuan, sehingga tempatnya diambil alih wakilnya, Sirajuddin Haqqani. Dia merupakan keturunan dari jaringan jihadi Haqqani yang terkenal brutal. Dia juga memiliki hubungan dengan al-Qaeda, kata seorang pakar Taliban di Royal United Services Institute di London, Antonio Guistozzi.
Namun, kini Haqqani ternyata juga terpapar virus Corona, sehingga absen dari berbagai pertemuan para pemimpin, kata Guistozzi.
“Ketika Sirajuddin sakit, kemungkinan dia menularkan ke orang lain, sebab dia mewakili pertemuan untuk Haibatullah,” katanya.
Halaman selanjutnya…