
TIKTAK.ID – Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, diketahui muncul dalam bursa calon wakil presiden (Cawapres) Airlangga Hartarto untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Masuknya nama Erick itu disebut-sebut berdasarkan hasil Konsolidasi Nasional Relawan Muda Airlangga (RMA) 2022 yang digelar di Bogor, pada Rabu (24/8/22).
“RMA sudah melaksanakan Konsolidasi Nasional dalam rangka menghasilkan rekomendasi Cawapres untuk mendampingi Bapak AH (Airlangga Hartarto) dalam Pilpres 2024. Hal itu sekaligus menjadi deklarasi kesiapan memenangkan AH dan usulan Cawapres dalam Pilpres 2024,” begitu bunyi keterangan tertulis RMA, seperti dilansir Republika.co.id.
Untuk diketahui, RMA telah menjaring aspirasi usulan dari Koordinator Daerah untuk nama-nama Cawapres yang dianggap punya kompetensi untuk mendampingi Airlangga pada Pilpres 2024.
Baca juga : Buntut Panjang ‘Amplop Kiai’, Suharso Dilaporkan ke Polisi hingga Didesak Mundur
Selain Erick, terdapat pula enam nama lainnya yang muncul dalam rekomendasi tersebut. Keenamnya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, pakar penerbangan Ilham Habibie, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Panglima TNI Andika Perkasa.
“Untuk selanjutnya, tujuh nama usulan Cawapres dari hasil Konsolidasi Nasional RMA ini bakal diserahkan kepada Bapak AH,” terang RMA.
RMA pun mengaku akan terus melakukan kerja menyosialisasikan Airlangga dan ketujuh nama Cawapres usulan tersebut kepada publik, terutama kaum muda. Sosialisasi itu dengan cara melakukan kerja bareng, sinergi dan kolaborasi dengan kelompok relawan pendukung tujuh nama Cawapres.
Baca juga : Elektabilitas Ganjar Unggul dari Prabowo Hingga Anies di Hasil Survei SMRC
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyebut Erick bisa saja diterima sebagai Cawapres KIB, asalkan calon presiden (Capres) yang diusung berasal dari internal KIB. Dalam hal ini, Ujang menyampaikan skema Airlangga sebagai Capres, dan Erick menjadi Cawapres.
“Skemanya kalau PAN mengusung Erick Cawapres, maka formatnya Airlangga Capres, dan Erick menjadi Cawapres. Sedangkan urusan menang atau tidak itu nanti,” tutur Ujang, mengutip Tribun, Rabu (27/7/22).
Ujang menganggap KIB akan rugi jika pasangan Capres dan Cawapres yang diusung berasal dari eksternal. Dia menjelaskan, lebih baik KIB mengutamakan Ketua Umum parpol internal, yaitu Golkar, PAN, dan PPP.