TIKTAK.ID – Pertempuran antara kelompok kartel dengan polisi terjadi di perbatasan kota di Meksiko yang berbatasan dengan Amerika Serikat, Sabtu (1/12/19). Akibatnya 10 anggota kelompok kartel bersenjata dan 4 polisi tewas dalam adu tembak itu.
Insiden ini terjadi setelah ketegangan antara Meksiko dan AS akibat pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut kelompok kartel bersenjata sebagai teroris, seperti yang dilaporkan Reuters.
Baca juga: Polisi Tembak Pria Diduga Penikam di Jembatan London, Inggris
Pemerintah negara bagian utara Coahuila mengatakan bentrokan terjadi pada tengah hari antara sekelompok pria bersenjata. Mereka mengendarai truk pick-up di kota kecil Villa Union, sekitar 65 km barat daya perbatasan kota Piedrras Negras.
Gubernur Coahuila Miguel Angel Riquelme berdiri di luar kantor-kantor wali kota Villa Union mengatakan bahwa negara telah bertindak tegas melawan kelompok kartel. Empat polisi tewas dan enam lainnya luka-luka, kata Miguel.
Baca juga: Taliban Sambut Baik Tawaran Damai Trump
Bentrokan itu, Miguel bilang berlangsung lebih dari satu jam. Dari kelompok kartel 10 orang tewas, 3 di antaranya ditembak oleh pasukan keamanan saat mengejar mereka.
Sejumlah orang disebutkan hilang, termasuk beberapa orang dari kantor wali kota, kata gubernur.
Miguel melanjutkan, polisi mengidentifikasi 14 kendaraan terlibat dalam bentrokan itu dan menyita lebih dari lusinan senjata. Ia meyakini kelompok bersenjata itu adalah anggota Kartel Timur Laut, yang berasal dari negara bagian Tamaulipas di wilayah timur.
Baca juga: Undang-Undang HAM dan Demokrasi, Kado Thanksgiving AS untuk Hongkong
Insiden ini pecah setelah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, Jumat kemarin mengatakan tak menerima intervensi dari asing terkait kelompok kartel di Meksiko. Komentar ini terkait dengan keputusan Trump yang mencap kelompok kartel narkoba sebagai kelompok teror.
Hal senada disampaikan oleh Miguel. “Saya pikir Meksiko tak perlu intervensi asing. Saya pikir Meksiko membutuhkan kolaborasi dan kerjasama. Kami yakin negara memiliki kekuatan mengatasi masalah penjahat.”
Baca juga: Uji Coba Rudal Korea Utara Bikin Gerah Jepang
Halaman selanjutnya…