TIKTAK.ID – Wakil Presiden, Ma’ruf Amin diketahui sempat salah bicara ketika menyebut Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono sebagai “Panglima”.
Hal itu terjadi saat Ma’ruf memberikan sambutan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, pada Kamis (16/9/21). Gelaran vaksinasi tersebut diadakan oleh TNI AL dan dihadiri langsung oleh Yudo.
“Hari ini saya hadir di pondok pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, untuk mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan TNI AL. Bersama dengan Pemerintah Daerah, dan ada Bapak Panglima hadir di sini,” ujar Ma’ruf saat itu, seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Anies Diperiksa KPK, Novel Baswedan Buka Suara
Kemudian Ma’ruf sempat menghentikan sambutannya beberapa detik. Ia pun langsung mengoreksi ucapannya.
“Eh, bapak KSAL. Kepala Staf Angkatan Laut berada di sini,” ucap Amien.
Setelah Ma’ruf mengoreksi ucapannya, Jubir Wapres, Masduki Baidlowi, tiba-tiba ikut buka suara.
“Doa itu berarti,” kata Masduki sambil menepuk-nepuk lengan Yudo.
Baca juga : Polisikan Haris Azhar, Luhut: Tidak Ada Kebebasan Absolut!
Namun Ma’ruf tidak merespons celetukan Masduki, melainkan melanjutkan sambutannya. Tidak hanya menyapa Yudo, Ma’ruf juga menyapa Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Kepala BNPB, Ganip Warsito yang ikut hadir langsung dalam acara tersebut.
Sambutan Ma’ruf itu juga diunggah melalui kanal YouTube Sekretariat Wakil Presiden pada Jumat (17/9/21) kemarin. Akan tetapi, pernyataan Ma’ruf yang salah ucap terkait KSAL Yudo menjadi panglima seperti dipotong.
Untuk diketahui, Yudo adalah salah satu nama kandidat kuat pengganti Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021 mendatang. Nama kuat lainnya yakni Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa.
Baca juga : Giring Tuding Anies Pembohong, Jubir PSI Jelaskan Alasannya
Lebih lanjut, peluang Yudo akan semakin kuat bila presiden dan DPR mengacu kepada Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Dalam UU itu, panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Hadi Tjahjanto sendiri berasal dari TNI Angkatan Udara. Sebelumnya, posisi Panglima TNI dijabat oleh Gatot Nurmantyo dan Moeldoko yang berasal dari Angkatan Darat.