TIKTAK.ID – Bupati Alor, Amon Djobo mengungkapkan bahwa tidak hanya dirinya yang marah dengan tindakan Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Amon menyebut Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) juga ikut tersinggung dengan tindakan Mensos Risma.
“Bukan saya saja yang tersinggung, tapi juga Gubernur NTT,” ujar Amon, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (2/6/21).
Amon mengklaim Risma tidak menghargai Pemerintah Daerah karena telah menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat melalui DPRD dan bukan pada Pemda. Amon menyatakan kekecewaannya muncul setelah dirinya mengikuti rapat virtual yang digelar antara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Risma, Gubernur NTT, serta semua bupati dan wali kota se-NTT pada awal April 2021.
Ia menjelaskan, pada pertemuan daring itu, Risma menyampaikan laporan ke Presiden Jokowi bahwa bantuan sosial warga Alor sudah disalurkan melalui Ketua DPRD Alor, bukan melalui Pemerintah Daerah. Kemudian Bupati Alor pun merasa tersinggung dan langsung mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi.
“Surat yang berisi kekecewaan kami terhadap Menteri Sosial (Risma). Surat itu sudah kami kirim per tanggal 6 April 2021 lalu,” kata Amon, Selasa (2/6/21) malam.
Amon mengakui, surat tersebut dikirim agar Presiden Jokowi tidak menuding Pemkab Alor tidak bisa bekerja.
“Intinya kita sudah mengirimkan surat ke Presiden soal dia (Risma) punya tingkah laku,” ucap Amon.
Sementara itu, Risma sendiri mengatakan bahwa bantuan yang dimaksudkan bukan bantuan PKH, melainkan bantuan bencana banjir bandang dan siklon tropis Seroja di NTT. Ia memaparkan, ketika hendak mengirimkan bantuan, dirinya mengalami kendala seperti cuaca hingga jaringan.
“Saya mengirim barang saat itu dari Jakarta jauh, tapi kita kepengin cepat, jadi kita kirim dari Surabaya, karena kalau dari Surabaya angkutan itu gratis. Tapi kita tidak bisa masuk ke pulau itu (Alor), lalu saya hubungi bagaimana kondisi di sana, karena hampir seluruh NTT kena, saya hubungi Kepala Dinas, staf saya, enggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus,” terang Risma.
“Kita tidak bisa merapatkan bantuan, karena cuacanya buruk. Kemudian syahbandar mengatakan tidak bisa melaut, kapal-kapal semua berhenti,” imbuhnya.
Risma melanjutkan, ketika dirinya mulai putus asa, Ketua DPRD Alor Enny Anggrek menawarkan bantuan kepadanya.
“Ketika itu Ketua DPRD (Alor) menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk). Beliau (Ketua DPRD) berkata, ‘Bu, itu ada paket dari Dolog yang ibu bisa ganti’,” jelas Risma.
Perlu diketahui, beredar sebuah video Bupati Amon yang terlihat marah dan mengusir dua staf Kementerian Sosial. Bahkan Amon mengancam akan melemparkan kursi ke staf Kemensos di hadapannya. Ia kesal dan menuding pihak Kementerian Sosial tidak menghargai Pemkab Alor terkait pemberian bantuan sosial.