Pada Senin malam itu Maduro menunjukkan apa yang dia sebut sebagai paspor Amerika dan identitas lain milik Airan Berry (41), dan Luke Denman (34). Dia mengatakan mereka ditahan dan telah bekerja dengan Jordan Goudreau, seorang veteran militer Amerika yang memimpin perusahaan keamanan yang berbasis di Florida dengan nama Silvercorp USA.
Dua orang Amerika yang ditahan merupakan mantan anggota pasukan operasi khusus yang pernah bertugas dengan Goudreau, diyakini berada dalam tahanan intelijen militer Venezuela, tulis Reuters.
Menteri Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan pada Selasa kemarin bahwa dugaan persekongkolan itu berhasil digagalkan karena ada persaingan di antara para teroris dan masalah logistik, termasuk kekurangan bahan bakar untuk kapal mereka.
Menteri Pertahanan Amerika, Mark Esper mengatakan saat briefing Pentagon: “Pemerintah Amerika Serikat tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di Venezuela dalam beberapa hari terakhir.”
Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa Pemerintah Amerika dan Venezuela akan membicarakan masalah ini. Sebab, sejak kedua negara memutuskan hubungan diplomatik tahun lalu, Kedutaan Besar Amerika telah berhenti beroperasi di Caracas, dan membuat Amerika lebih sulit mengatasi masalah ini.
Washington sudah lama melancarkan kampanye langkah-langkah ekonomi dan diplomatik terhadap Venezuela dalam upaya mereka untuk menggulingkan Maduro, dengan menuduhnya telah berlaku curang pada pemilihan 2018.