
TIKTAK.ID – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas diketahui mengkritik keras Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) laskar FPI, Abdullah Hehamahua yang mengibaratkan pertemuan timnya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana seperti Nabi Musa mendatangi Firaun.
Robikin menilai tidak seharusnya Abdullah mengibaratkan Pemerintah sebagai Firaun, karena sudah dipilih berdasarkan pemilihan umum yang sah.
“Hal itu berarti pemerintahan yang dibentuk melalui mekanisme pemilihan yang sah juga sah, dan bukan thoghut. Karena itu, tidak boleh mengasosiasikannya dengan Firaun,” ujar Robikin dalam keterangan resmi, seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (15/4/21).
Menurut Robikin, NKRI didirikan oleh para pendiri bangsa berdasarkan kesepakatan. Untuk itu, ia mengatakan seluruh komponen bangsa, kata dia, baik lintas etnis, suku dan budaya sudah menyepakati hal tersebut.
“Hal itu yang membuat Indonesia disebut sebagai negara kesepakatan atau darul ‘ahdi,” ucap Robikin.
Kemudian Robikin menyatakan Indonesia sebagai negara bangsa bukan berstatus sebagai negara kafir atau darul kuffar. Ia juga menyebut status NKRI adalah negara yang sah sesuai pandangan Islam.
“Kesepakatan merupakan janji, dan janji dalam pandangan Islam adalah hutang yang harus dibayar,” tutur Robikin.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menganggap Abdullah tidak tepat menggunakan istilah seperti demikian. Sebab, kata Anwar, Jokowi orang Islam yang percaya kepada Allah.
“Bahkan sangat-sangat tidak tepat, karena Musa itu nabi dan yang ketemu dengan Jokowi itu bukan nabi. Jokowi itu orang Islam yang percaya kepada Allah, beliau salat dan bayar zakat serta percaya kepada hari akhir. Sedangkan Firaun tidak,” tegasnya.
Lantas Anwar memaparkan bahwa pertemuan itu hanyalah beberapa anggota masyarakat yang bertemu dengan Jokowi, bukan sebaliknya antara seorang nabi bertemu dengan Firaun.
Untuk diketahui, beredar pernyataan Abdullah Hehamahua dalam kanal YouTube Ustadz Demokrasi yang menyampaikan bahwa pertemuan TP3 dengan Jokowi di Istana beberapa waktu lalu ibarat Musa mendatangi Firaun.
Mulanya, Abdullah menceritakan, TP3 mendapatkan kabar Jokowi bersedia menemuinya di Istana. Setelah pertemuan tersebut akhirnya berlangsung, Abdullah mengklaim dirinya dan anggota TP3 lain bersepakat pertemuan itu seperti Musa mendatangi Firaun.