Soal Ganjar Muncul di Azan TV, Ade Armando: Jelas Kampanye Politik
TIKTAK.ID – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando mengatakan bahwa kemunculan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam tayangan azan magrib di salah stasiun televisi bermasalah. Dia menilai hal itu melanggar aturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait netralitas dan aturan iklan.
“Stasiun televisi tak boleh memihak salah satu kandidat. Jadi kalau ada adegan Pak Ganjar salat, maka seharusnya juga ada azan dengan adegan Pak Prabowo salat dan pak Anies salat,” ujar Ade melalui keterangan video yang dibagikan di aplikasi perpesanan X, seperti dilansir Tempo.co, Selasa (12/9/23).
Ade menjelaskan bahwa sesuai peraturan KPI, azan tidak boleh ada iklan, termasuk yang memuat unsur politik.
Baca juga : Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu 2024, Ma’ruf Amin Ingatkan Jangan Golput
“Adegan Pak Ganjar itu sudah jelas kampanye politik,” tegas Ade.
Ade lantas menyinggung tuduhan politik identitas yang menjadi tersemat pada Ganjar pasca-tayangan itu, lantaran mendorong rakyat memilih karena faktor kesalehan, bukan karena alasan yang lebih penting.
Seperti diketahui, dalam video yang beredar, tayangan azan magrib itu awalnya dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Setelah itu Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat. Ganjar terlihat mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam, dan sarung batik.
Baca juga : Relawan Bela Ganjar Soal Muncul di Azan TV: Ini Ajakan Beribadah
Ganjar menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid. Selanjutnya dia muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar pun duduk di saf depan sebagai makmum.
Tayangan tersebut sontak ramai disorot warganet dan dikaitkan dengan politik identitas. Bahkan tanda pagar politik identitas sempat menjadi trending topic di media sosial X pada Minggu (10/9/23). Tagar itu membahas video Ganjar dalam tayangan azan magrib.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengeklaim kemunculan Ganjar dalam video azan di TV bukanlah merupakan politik identitas.
Baca juga : Sederet Janji Manis Capres dan Cawapres Jika Terpilih di 2024
“Bukan (politik identitas). Sebab, dari sisi Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat,” tutur Hasto di Jakarta, Sabtu (9/9/23).
Adapun Ketua DPP Partai Perindo, Yusuf Lakaseng mengecam pernyataan sejumlah pihak yang menuding Ganjar melakukan politisasi agama usai muncul dalam video azan tersebut.
“Itu tuduhan sumir lawan politik saja. Padahal di tayangan itu Ganjar terlihat netral, tidak ada unsur politik sama sekali, apalagi kampanye,” jelasnya.