TIKTAK.ID – Greysia Polii bersama Apriyani Rahayu telah sukses meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Ternyata, Greysia merupakan salah satu sosok pebulutangkis veteran Indonesia yang memiliki jalan karier panjang. Ia pun telah dikenal sejak usia muda, dan selalu jadi tumpuan nomor ganda putri Indonesia dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Untuk diketahui, pada Olimpiade London 2012, Greysia dan pasangannya di ganda putri, Meiliana Jauhari sempat didiskualifikasi. Greysia dan Meiliana diduga telah melanggar kode etik dengan sengaja mengalah dari lawan ketika menghadapi Ha Jung Eun dan Kim Min Jung dari Korea Selatan.
Usai insiden tersebut, Greysia mengaku 90 persen yakin ingin pensiun. Sebab, ia mengatakan ketika itu dirinya sudah tidak memiliki lagi keinginan dan gairah untuk melanjutkan bulutangkis sebagai kariernya.
“Saat itu saya memiliki waktu karena kena hukuman. Jadi saya mencoba mengembalikan semuanya ke jalan yang benar. Motivasi dikembalikan lagi, dan traumanya dihilangkan,” ujar Greysia, seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian Greysia menyatakan sudah tidak mau terlalu ambil pusing dengan pencapaian. Ia mengaku hanya ingin menjalani, meski bukan berarti tidak berniat mendapat prestasi yang maksimal.
“Selama Tuhan masih memberi kesempatan, banyak orang yang mendukung, dan saya juga memilih untuk mau, maka saya yakin prestasi yang tertinggi itu akan datang. Namun saya tidak tahu apa dan kapan, melainkan hanya menjalani saja. Segala pencapaian itu saya serahkan semua kepada Tuhan yang bisa kontrol, karena saya tidak bisa kontrol,” tutur Greysia.
“Itu yang mengubah pikiran saya pada saat itu. Saya pada akhirnya mampu berjalan dengan kekuatan iman dan keyakinan dalam hati untuk menjalani karier,” imbuh wanita kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1987 tersebut.
Lebih lanjut, saat menjelang final ajang Olimpiade Tokyo 2020, Greysia sempat merasa terbebani dan tegang. Namun ia dan Apri tidak terlalu memikirkan mengenai hal itu. Ia pun menyebut rasa tegang itu bagus karena membuat adrenalin tetap terjaga saat bertanding di partai final, bahkan menguntungkannya agar tetap fokus hingga akhir.