Saat Prabowo Galakkan Efisiensi, Program MBG Malah Digrojok Tambahan Anggaran Rp100 Triliun

TIKTAK.ID – Pemerintah saat ini sedang menjalankan penghematan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp306,69 triliun. Dari total efisiensi itu, Badan Gizi Nasional (BGN) dilaporkan menerima tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun.
Menurut Kepala BGN, Dadan Hindayana, untuk menerima tambahan anggaran dari kebijakan efisiensi tersebut, maka harus memenuhi beberapa syarat. Dia memaparkan, di antaranya meningkatkan lapangan kerja, produktivitas, sampai inovasi.
Dadan lantas mengatakan anggaran pemangkasan hingga Rp306 triliun ini bakal disalurkan ke program kementerian/lembaga yang memenuhi syarat tersebut, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga : Kepala BGN Buka Suara Usai Heboh Kabar Mitra Makan Bergizi Gratis Belum Dibayar Pemerintah
“Jadi anggaran yang Rp306 triliun itu Bapak Presiden akan salurkan untuk berbagai program yang mencakup tiga ini, yaitu meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, meningkatkan inovasi. Jadi masih banyak ada kementerian, lembaga lain yang dapat menyerap anggaran itu dengan tiga patokan itu. Kalau Badan Gizi sih jelas-jelas ketiganya telah terpenuhi,” ujar Dadan di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/2/25) malam, seperti dilansir detikcom.
Dadan menyatakan program MBG bisa menciptakan lapangan kerja hingga 1,5 juta orang lewat Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Program itu juga memanfaatkan lahan-lahan yang menganggur. Sedangkan soal inovasi, pihaknya juga terus mengembangkan rasa di setiap menu MBG.
“Nah, kebutuhan kita jika nanti penambahan itu atau percepatan itu dimulai September. Maksimal kita hanya memerlukan Rp100 triliun, maksimal loh ya. Jadi masih ada sekitar Rp206 triliun yang bukan untuk Badan Gizi,” imbuh Dadan.
Baca juga : Bantah Mundur karena IKN Mandek, Petinggi IKN Ali Berawi Ternyata Diminta Kembali ke UI
Dadan menjelaskan, penambahan anggaran ini akan diminta Badan Gizi pada saat SPPG dan Sumber Daya Manusia (SDM) telah tersedia di setiap daerah. Dia menyebut untuk penyebaran SDM di setiap SPPG, bakal selesai sekitar akhir Juli.
“Nah, infrastruktur ini nanti kita lihat yang menjadi kuncinya. Bila infrastrukturnya ternyata di September siap, kita mulai September. Namun kalau siapnya November, kita November. Kalau infrastruktur dan SDM siap maka otomatis segera anggaran bakal kita minta untuk penambahannya,” tutur Dadan.