
TIKTAK.ID – Sebuah baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui terpasang pada ruas Jalan Sudirman Dumai, Pekanbaru, Riau. Baliho yang bertuliskan “Harapan Rakyat Indonesia” itu disertai dengan tagar “#2024SetiaBersamaJokowi”.
Koordinator Nasional Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR), Arnold L Panjaitan mengatakan bahwa baliho tersebut dipasang bersama Relawan RI Satu Jokowi untuk mengapresiasi kinerja Jokowi.
“Benar, kita memasang baliho itu sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kita kepada Pak Jokowi yang sudah bekerja keras demi kemajuan Indonesia,” terang Arnold, seperti dilansir CNNIndonesia.com, pada Selasa (8/3/22).
Baca juga : Relawan KOBAR Pasang Baliho ‘2024 Setia Bersama Jokowi’ di Riau
Arnold memaparkan, pemasangan baliho tersebut tidak hanya dilakukan di Pekanbaru, melainkan juga di berbagai daerah lain di Indonesia.
Merespons hal itu, politisi Partai Demokrat, Yan Harahap menuding pemasangan baliho tersebut telah direncanakan dengan matang. Apalagi, kata Yan Harahap, terdapat tagar yang menyertainya.
“Melihat hastagnya, sepertinya telah dipersiapkan dengan matang,” cuit Yan Harahap melalui akun twitter @YanHarahap, mengutip Harianhaluan.com, pada Selasa (8/3/22).
Baca juga : Ragukan Munarman Gabung ISIS, Pimpinan MUI Sampai Bersaksi Begini
Kemudian dalam cuitan selanjutnya, Yan tampak mengunggah sebuah foto berisi baliho tersebut yang berada di Dumai, Riau.
“Dimulai dari daerah — Baliho Bertajuk 2024 Setia Bersama Jokowi Muncul di Dumai”, tulis Yan melengkapi foto tersebut.
Sekadar informasi, baliho ini sendiri terpasang di tengah gencarnya wacana usulan penundaan Pemilu 2024. Mulanya, usulan tersebut dilontarkan oleh Ketua Umum Partai PKP, Muhaimin Iskandar. Dia beralasan pelaksanaan Pemilu pada 2024 dapat memengaruhi stabilitas ekonomi, yang baru saja babak belur akibat pandemi virus Corona (Covid-19). Hal itu pun menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Baca juga : Survei PPI: Prabowo Kalah dari Ridwan Kamil soal Penampilan Berkarisma dan Berwibawa
Sementara itu, Presiden Jokowi sudah menegaskan bahwa dirinya bakal sepenuhnya patuh kepada konstitusi dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kita bukan hanya taat dan tunduk, namun juga patuh pada konstitusi,” tegas Jokowi, Sabtu (5/3/22).
Meski begitu, Jokowi menganggap wacana penundaan Pemilu tidak bisa dilarang, karena merupakan bagian dari demokrasi.
“Siapa pun boleh-boleh saja jika ingin mengusulkan wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Jadi bebas aja berpendapat,” ungkap Jokowi.
Baca juga : Desak Menag Yaqut Diproses Hukum, PA 212 Ancam Gelar Demo Berjilid-jilid
Namun, pernyataan Jokowi terakhir inilah yang disebut oleh banyak pihak terlalu normatif bahkan cenderung potensial melanggar prinsip-prinsip demokrasi.