TIKTAK.ID – Mantan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad Bin Jassim Al Thani memperingatkan negara-negara Teluk terkait upaya eksploitasi Barat atas kekayaan mereka tanpa mempertimbangkan kepentingan Kawasan.
“Barat melupakan negara-negara Teluk, tidak memperlakukan mereka secara setara, atau atas dasar kepentingan bersama, dan tidak mengingat mereka kecuali jika ada kebutuhan mendesak,” kata Sheikh Hamad melalui akun Twitternya, pada Selasa (22/3/22).
Dia menambahkan: “Barat, dan khususnya negara-negara Eropa, sangat membutuhkan minyak dan energi, terutama dari kawasan kami dan negara-negara GCC pada khususnya.”
Ia menjelaskan bahwa negara-negara Teluk telah mencoba untuk membuat perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara Eropa selama lebih dari 30 tahun, tetapi kesepakatan seperti itu tidak pernah ditandatangani karena Eropa selalu menundanya.
Sheikh Hamad mengatakan Barat ingin melanjutkan perdagangan dengan negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk “tanpa kerangka hukum” dan menjelaskan bahwa perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara Eropa akan sangat mengurangi beban biaya yang dikenakan oleh negara-negara Eropa pada ekspor GCC, terutama minyak dan produk terkait yang pada gilirannya akan membantu ekonomi negara-negara Teluk.
“Eropa sekarang sangat membutuhkan sumber energi yang memperkuat posisi politik dan keamanan mereka, dan sebagai imbalannya, ada kebutuhan untuk menyelesaikan perjanjian ini sesegera mungkin untuk mencapai kepentingan bersama, yang menjadi dasar transaksi antarnegara yang menjadi landasannya.”
“Negara-negara Teluk perlu menyampaikan pesan kepada Barat, bahwa mereka tahu bahwa kami juga memiliki kepentingan yang tidak boleh dirusak dan harus dicapai atas dasar kepentingan bersama,” tambahnya.
Rusia menjadi salah satu negara pemasok gas terbesar ke Eropa terutama Jerman, sehingga Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck terbang ke Qatar sebagai solusi alternatif negaranya mendapatkan gas pengganti yang salama ini diambilnya dari Rusia, sejak Moskow melancarkan “operasi militernya” ke Ukraina.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani menerima Habeck pada Minggu dan keduanya membahas cara untuk meningkatkan hubungan bilateral, khususnya di sektor energi, kata pengadilan Emirat dalam sebuah pernyataan pada Minggu kemarin, seperti yang dilansir Reuters.
Qatar mengatakan perusahaan dari kedua negara “akan terlibat kembali dan melanjutkan diskusi tentang pasokan LNG jangka panjang”, menurut pernyataan QatarEnergy, perusahaan minyak dan gas milik negara.
Seorang Jubir Kementerian Ekonomi Jerman di Berlin mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah diselesaikan.
“Perusahaan yang datang ke Qatar dengan (Habeck) sekarang akan masuk ke dalam negosiasi kontrak dengan pihak Qatar,” kata Jubir tersebut.