Presiden UEA Beri Prabowo Zayed Medal, Begini Penjelasan Pengamat
TIKTAK.ID – Pengamat Hubungan Internasional (HI), Teuku Rezasyah menilai penganugerahan “Zayed Medal” dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Syekh Mohammad bin Zayed Al Nahyan (MBZ) kepada Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang juga Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, berkat ketulusan hati yang dimiliki oleh Prabowo.
“Orang Arab itu kan jika melihat sesuatu dari praktek dan dari hati. Mereka juga bisa melihat rona wajah ketulusan, mereka dapat melihat ada ketulusan dari pihak Pak Prabowo untuk datang kepada mereka, dan untuk itu sekaligus juga beliau membawa Pak Gibran ya,” ujar Teuku Rezasyah, Jumat (17/5/24), seperti dilansir Republika.co.id.
Teuku Rezasyah menganggap selain ketulusan hati dari Prabowo Subianto, Pemerintah UEA juga melihat ada jaminan kerja sama yang berkelanjutan antara Pemerintah Indonesia yang baru dengan UEA. Terlebih, Prabowo-Gibran memastikan bakal melanjutkan kerja-kerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke depan.
Baca juga : Projo Muda Sebut Generasi Muda Indonesia Masih Sangat Butuh Jokowi sebagai Role Model
“Saya perhatikan Pak Prabowo ini sangat mengerti upaya melanjutkan pencapaian terbaik Pak Jokowi tapi beliau ingin maju lebih lanjut. Hal ini wajar karena melanjutkan pencapaian itu kan harus dilanjutkan dengan inovasi dan konsisten. Ini menunjukkan kalau ada jaminan bagi pihak Uni Emirat Arab, bahwa pembangunan yang selama ini dilaksanakan di Indonesia itu akan tetap berlanjut, akan sangat penting bagi Indonesia dan kami terbuka buat kerja sama lebih lanjut,” jelasnya.
Kemudian dosen Ilmu Hubungan Internasional tersebut menyatakan gaya komunikasi Pemerintah Indonesia berbeda dengan Kepala-kepala Negara dari Amerika maupun Eropa, di mana para Kepala Negara ini lebih mengandalkan konsultan mereka dan banyak membicarakan masalah Israel. Dia berpendapat Indonesia lebih mengutamakan kerja sama percepatan ekonomi dan budaya.
“Ini jarang dilakukan oleh orang-orang Barat, orang-orang Eropa Amerika kan datangnya misalnya komunikasi melalui konsultan ya kemudian jarang mereka datang ke sana kalau pun datang ke sana omongannya kan selalu upaya misalnya membackup Israel kan,” ucap Teuku Rezasyah.
Baca juga : 8 Tantangan Ekonomi Pemerintahan Prabowo-Gibran Versi Komunitas Alumni ITB
“Namun Pak Prabowo kan nggak bicara soal itu, yang beliau bicarakan murni ekonomi corporation, hubungan baik antarbudaya, antarperadaban sesama, dan ini sangat dihargai oleh pihak Uni Emirat Arab tersebut,” imbuhnya.