TIKTAK.ID – Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) lebih dahulu merapikan struktur organisasi sebelum memikirkan Piala Dunia U-20 2021.
Pasalnya, organisasi PSSI sendiri belum lengkap setelah posisi Sekretaris Jenderal lowong dan Wakil Ketua Umum yang diisi Cucu Somantri tidak jelas.
“Plt Sekjen rangkap jabatan, Waketum dimundurkan dari LIB, sekarang tidak ketahuan perannya. Posisi Waketum Cucu juga menyimpan tanda tanya besar. Setelah mundur dari LIB ini ke mana dan perannya apa? Masih dianggap atau tidak? Rapikan dulu dua posisi strategis dan penting di organisasi tersebut [Sekjen dan Waketum],” ujar Tommy Welly, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (13/7/20).
“PSSI harus merapikan struktur organisasinya, tata kelola organisasi dan kepemimpinan di Exco yang benar. Tata kelola organisasinya masih compang-camping, berantakan. Padahal gawean besar ada di depan mata, tapi malah mempertaruhkan nama negara,” ucap pria yang akrab disapa Towel itu.
Kemudian Towel menyebut posisi Sekjen sangat penting dalam sebuah organisasi, termasuk PSSI. Menurutnya, posisi Sekjen disebut FIFA menjadi satu dari tiga kunci sukses dalam sebuah federasi jika ingin berjalan dengan baik selain Ketua Umum dan Direktur Teknik.
Seperti diketahui, sejak Ratu Tisha Destria mengundurkan diri dari posisi Sekjen PSSI pada 13 April lalu, Ketua Umum Mochamad Iriawan mengangkat Yunus Nusi yang juga anggota Exco menjadi pelaksana tugas Sekjen. Meski begitu, tidak diketahui batas waktu yang pasti sampai kapan jabatan Plt Sekjen melekat pada Yunus Nusi.
Towel menyatakan rangkap jabatan anggota Exco sebagai Sekjen tidak patut, karena akan terjadi konflik kepentingan. Ia menilai Sekjen adalah orang profesional yang digaji untuk melaksanakan keputusan Exco, sedangkan Exco yang merumuskan kebijakan yang eksekusinya dilakukan Sekjen.
“Posisi Sekjen ini mendesak, karena berhubungan dengan internasional seperti FIFA dan AFC juga Pemerintah. Sekjen erat kaitannya dengan isu sepak bola dan di luar sepak bola, termasuk Piala Dunia,” terangnya.
“Tapi apa di kepengurusan [PSSI] saat ini, Sekjen kewenangannya seperti Sekjen selayaknya di FIFA atau Konfederasi yang cukup diberi keleluasaan dari koridor organisasi? Saya tidak tahu, kalau yang saya lihat sekarang surat-menyurat langsung ke Ketua Umum. Padahal lazimnya di FIFA atau AFC yang tanda tangan Sekjen,” tutur Towel.