TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa mayoritas pemilih pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 silam tidak setuju jika masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode.
Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik pada 1-30 September 2021. Burhanuddin menyebut pemilih Jokowi kurang setuju/tak setuju dengan usul itu sebanyak 58,9 persen. Kemudian yang sangat setuju/setuju sebesar 34,6 persen, dan tidak menjawab ada 6,5 persen.
“Sedangkan pemilih Prabowo-Sandiaga yang kurang setuju/tak setuju sebesar 87,8 persen dan setuju hanya 8,8 persen, serta tak menjawab 3,4 persen,” ujar Burhanuddin melalui pemaparan hasil survei, Rabu (13/10/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Risma Ngamuk ‘Lagi’, Kali ini ke Mahasiswa di Lombok Timur
Menurut Burhanuddin, mayoritas atau 89,5 persen elite menganggap masa jabatan presiden harus tetap dipertahankan selama dua periode. Namun 9,9 persen menjawab harus diubah dan 0,6 persen tak menjawab.
Burhanuddin mengatakan di kalangan publik juga kebanyakan berpendapat masa jabatan presiden dua periode harus dipertahankan, tapi lebih rendah, yakni 79,9 persen. Sementara yang harus diubah terdapat 13,6 persen dan tak menjawab 6,5 persen.
“Sama seperti mayoritas di kalangan elite maupun kalangan publik, mereka kurang/tidak setuju sama sekali bila masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode,” tutur Burhanuddin.
Baca juga : Tak Hanya ‘Banteng vs Celeng’, Ini Sederet Konflik Internal PDIP
Burhanuddin pun menyatakan mayoritas di kalangan elite maupun kalangan publik kurang/tidak setuju sama sekali jika Jokowi harus kembali menjadi calon presiden untuk ketiga kalinya di pemilihan 2024.
Dia menjelaskan, elite yang kurang setuju Jokowi maju kembali sebesar 18,2 persen. Sementara yang tidak setuju sama sekali sebesar 74,8 persen, sangat setuju sebesar 0,3 persen, dan setuju sebesar 5,1 persen.
Burhanuddin melanjutkan, publik yang kurang setuju Jokowi maju kembali sebesar 40,8 persen, tak setuju sama sekali sebesar 27,9 persen, sangat setuju 4,6 persen, dan setuju sebesar 22,9 persen.
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Anies Baswedan Masuk Daftar Sindikat Pencucian Uang
“Secara umum elite dan publik tidak setuju. Pemilih Jokowi juga enggak setuju dengan Mas Qodari. Saya bercanda, karena kalau ditanya ke publik bahkan nama Pak Jokowi dimasukkan pemilih enggak setuju. Jadi Mas Qodari harus lebih kerja keras lagi,” ucap Burhanuddin melontarkan canda.
Muhammad Qodari sendiri adalah pendukung Jokowi untuk maju tiga periode. Dia menjabat sebagai Penasihat Relawan Joko Widodo-Prabowo Subianto (Jokpro) untuk 2024.