TIKTAK.ID – Netflix dikabarkan berencana menyertakan iklan dalam layanan streaming mereka per Oktober 2022, khusus untuk pengguna yang membayar biaya langganan termurah.
Mengutip The Sun, informasi tersebut pertama kali menyebar usai memo internal Netflix bocor dan dilihat oleh The New York Times. Dalam memo itu, Netflix mengaku bakal memasukkan iklan demi bersaing dengan kompetitor.
“Netflix cepat dan ambisius, serta ada harga yang harus dibayar,” begitu bunyi memo tersebut, seperti dilansir CNN Indonesia.
Di Amerika Serikat sendiri, Netflix bersaing salah satunya dengan layanan streaming HBO Max. HBO diketahui memberi harga US$15 atau sekitar Rp217 ribu (US$1=Rp14.516) dengan iklan di dalamnya.
Lebih lanjut, nantinya harga Netflix versi termurah diklaim bisa hanya US$7,99 (sekitar Rp116 ribu).
“Setiap perusahaan streaming besar kecuali Apple memiliki atau telah mengumumkan layanan dengan iklan,” terang Netflix.
“Untuk alasan yang bagus, orang-orang menginginkan ada opsi harga yang lebih murah,” lanjut pernyataan tersebut.
Di Indonesia, biaya langganan Netflix termurah dibanderol dengan harga Rp54 ribu melalui jalur langsung atau Rp62 ribu via Telkomsel.
Sebelumnya, pada awal tahun ini Netflix secara mengejutkan kehilangan sebanyak 200 ribu pelanggan pada kuartal pertama (Q1) 2022. Catatan itu pun menjadi yang terburuk dalam sejarah Netflix.
Bahkan Netflix memprediksi tren negatif ini masih akan berlanjut. Netflix menduga terjadi penurunan jumlah pelanggan sampai 2 juta orang selama kuartal II/2022. Tren tersebut akan membuat Netflix mencatatkan penurunan pertumbuhan jumlah pelanggan selama 4 dari 5 kuartal terakhir. Hal itu juga dipicu persaingan yang makin ketat dengan layanan streaming lainnya seperti Apple dan Walt Disney.
Sementara itu, ide untuk memasukkan iklan sempat ditentang oleh Wakil Ketua Eksekutif Netflix, Reed Hastings, pada 2017 silam. Akan tetapi, dia berubah pikiran usai melihat langkah rival-rival perusahaannya.
“Salah satu cara untuk meningkatkan sebaran harga yakni dengan iklan pada paket kelas bawah dan mendapatkan harga yang lebih rendah dengan iklan,” jelas Reed Hastings.
Kemudian Reed Hastings meyakini kalau langkah memasukkan iklan ke dalam Netflix sudah tepat.
“Kami tidak ragu jika ini akan bisa berhasil,” tutur Reed Hastings, dikutip dari Tech Crunch.
Sekadar informasi, saat ini jumlah pengguna Netflix di seluruh dunia ada sebanyak 221,64 juta.