
TIKTAK.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya ikut tersentil dengan pernyataan Ketua Umum partainya, Megawati Soekarnoputri mengenai manuver politik kader, dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP pada Selasa (21/6/22).
Dalam sambutannya, Mega mengancam akan memecat kader PDIP yang mencoba bermanuver menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ibu tiga anak ini juga mengingatkan para kader PDIP supaya tidak bermain dua atau tiga kaki.
Kemudian merespons hal itu, Ganjar menyatakan semua kader pasti tersentil bila melalukan langkah politik zig-zag. Namun dia menilai pernyataan tersebut disampaikan bukan dalam ranah personal.
Baca juga : Resmi Jadi Tersangka KPK, Bendahara PBNU Mardani Maming Malah Ajak Lawan Mafia Hukum
“Ya semua merasa diingatkan jika mereka memang zig-zag, semua pasti merasa diingatkan dan Bu Mega tidak secara personal,” ungkap Ganjar kepada wartawan di sela-sela kegiatan hari kedua Rakernas di sekolah PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Ganjar pun menganggap perkataan Megawati sekaligus mengingatkan agar semua kader PDIP berada di satu rampak barisan partai. Ganjar sendiri mengaku tidak keberatan dan sepakat akan hal itu.
“Ya Bu Mega mengingatkan kepada anak-anaknya supaya semuanya bisa berada dalam satu rampak barisan. Saya kira dalam konteks itu semua sepakat kok,” tutur Ganjar.
Baca juga : Megawati Ngaku Jengkel Terus-terusan Diisukan ‘Retak Hubungan’ dengan Jokowi
“Jika kita bicara mengenai perintah partai Ketua Umum yang sudah mendapatkan mandat pemegang hak prerogatif, ya briefing ini terjadi,” sambung Ganjar.
Ketika pembukaan Rakernas PDIP, Mega tidak hanya mengingatkan soal manuver politik. Mega juga menegaskan kalau hanya dirinya yang memegang kewenangan untuk menentukan calon presiden PDIP. Wanita berusia 75 tahun ini menyebut kewenangan itu adalah mandat kongres dan sudah disepakati oleh seluruh kader.
Presiden kelima RI tersebut lantas mengingatkan semua kader bahwa PDIP merupakan partai yang solid dan disiplin pada aturan. Mega mengaku tidak ingin kadernya hanya mencari muka tanpa mengikuti aturan partai.
Baca juga : PDIP: Nama-nama Capres-Cawapres 2024 Ada di Megawati
“Saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogatif. Jadi hanya Ketua Umum yang dapat menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan,” tegas Mega kala itu.