TIKTAK.ID – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa dirinya kerap dicap sebagai orang komunis. Padahal, Megawati mengatakan telah lulus melewati Penelitian Khusus (Litsus).
Megawati menyampaikan hal itu dalam orasi ilmiah pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI. Orasi tersebut disiarkan melalui YouTube Unhan Official, pada Jumat (11/6/21).
Megawati menceritakan bahwa tudingan itu bermula saat dirinya diundang oleh Presiden RRC, Xi Jinping dalam acara HUT Partai Komunis China. Megawati pun hadir dalam acara tersebut untuk memberikan sambutan. Akan tetapi, yang merebak justru isu liar yang menyebut Megawati adalah komunis.
“Saya sempat diundang oleh Presiden Xi Jinping saat ulang tahun partai komunisnya untuk memberikan sambutan. Itu partai komunis RRC kalau nanti saya bilang gini ‘nah betul enggak Bu Mega itu kan komunis’,” ujar Megawati, seperti dilansir detik.com.
Kemudian, Megawati mengakui dirinya sudah dicap komunis sejak duduk sebagai anggota DPR pada 1999. Di tahun yang sama pula, Megawati terpilih sebagai Wakil Presiden.
“Saya kan selalu dibilang begitu, bahkan sampai saya waktu jadi anggota DPR saja sudah distempel itu,” imbuhnya.
Megawati mengatakan stempel komunis itu justru membuatnya bingung. Sebab, ia saja bisa lolos Litsus. Sekadar informasi, Litsus merupakan salah satu instrumen untuk menguji orang-orang yang bebas dari pengaruh PKI dan Komunis di era Orde Baru. Megawati pun mengklaim bahwa dirinya sudah lolos melewati Litsus.
“Jadi saya bilang yang komunis, ya, yang orang Litsus itu loh, tentara loh, ada kolonel dan tiga mayor kalau saya ndak salah. Iya, kok saya lolos,” ucap Ketua Umum PDI Perjuangan ini.
Untuk diketahui, Megawati ditetapkan sebagai Profesor Kehormatan berdasarkan surat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nomor 33271/MPK.A/KP.05.00/2021.
“Terhitung mulai 1 Juni 2021 diangkat dalam jabatan Profesor dalam Ilmu Kepemimpinan Strategik ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2021,” tutur Sekretaris Senat Unhan RI ketika membacakan surat keputusan di Unhan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, mengutip Tribunnews.com.