Pertama, si pemilik akun harus siap makan ikan lebih banyak ketimbang protein lainnya. Kedua, pemilik akun harus mencintai laut dengan tidak membuang sampah plastik sembarangan dan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, menjaga dan merawat laut, bersedia membersihkan pantai-pantai yang kotor. Atau minimal, orang tersebut harus mengampanyekan anti plastik sekali pakai. Keempat, menyayangi sesama apalagi saudara sebangsa dan setanah air, tidak bicara rasis, dan ekstrem. Intinya, semua percakapan atau interaksi di media sosial harus konstruktif.
Kawan2 Semua, bbrp hari ini banyak yg minta sy followback & sdh banyak yg sy followback. Untk menjadi catatan sy hanya followback: 1. Makan ikan lebih banyak drpd protein lainnya 2. Cinta laut tidak buang sampah plastik sembarangan & mengurangi pemakaian plastik sekali pakai ….
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) October 28, 2019
dalam kehidupan sehari hari. 3. Menjaga laut dan merawat laut, bersedia membersihkan pantai pantai yg kotor. Minimal kampanya anti plastik sekali pakai 4. Menyayangi sesama apalagi saudara sebangsa & setanah air, tidak bicara rasis, ekstrim, semua percakapan harus konstruktif
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) October 28, 2019
Selain 4 syarat itu, ternyata ada dispensasi bagi mereka yang tak bisa makan ikan karena alergi. Yaitu, cukup dengan ikut aktif kampanye gemar makan ikan.
“Makan ikan sehat, makan ikan kuat, makan ikan cerdas .. Tidak makan ikan ditenggelamkan !!!!!” cuit khas Susi.
“Yang tidak bersedia mengikuti ketentuan-ketentuan di atas akan segera saya unfollow. Yg melawan sy block,” tegas Susi.
Yg tidak bisa makan ikan karena alergi, boleh kampanye ayo makan ikan. Makan ikan sehat, makan ikan kuat, makan ikan cerdas .. Tidak makan ikan ditenggelamkan !!!!! ???yg tidak bersedia mengikuti ketentuan ketentuan diatas akan segera saya unfollow. Yg melawan sy block ???
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) October 28, 2019