TIKTAK.ID – Belakangan ini para menteri dari kader Partai NasDem diterpa isu perombakan Kabinet atau reshuffle yang kembali mencuat akibat pernyataan salah seorang kadernya. Bila NasDem memang ditendang dari Kabinet, maka parpol pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) lainnya diprediksi bakal berebut kursi kosong itu.
Menurut Pengamat Politik dari Citra Institute, Yusa’ Farchan, profil Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin sejak awal lebih banyak kader partai. Untuk itu, dia menilai jika terjadi reshuffle, penggantinya akan lebih banyak berasal dari parpol, bukan profesional.
“Sulit berharap presiden untuk mengambil dari kalangan profesional sebagai pengganti menteri NasDem,” ungkap Yusa’ pada Jumat (21/10/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Ketum PSI Kunjungi Gibran, Tegaskan Siap Kawal Jika Maju Pilgub Jateng atau DKI
Yusa’ menjelaskan, bila terjadi reshuffle terhadap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri Pertanian (Mentan) dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK), maka parpol koalisi lainnya juga akan berebut untuk memperoleh posisi NasDem.
“Jadi, kalau NasDem di-reshuffle, tentu ini bakal menjadi rebutan parpol pendukung koalisi Jokowi,” terang Yusa’.
Yusa’ mengatakan bahwa parpol seperti PDI Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, Partai Golkar, dan parpol nonparlemen akan bermanuver demi mendapatkan posisi yang ditinggalkan oleh NasDem.
Baca juga : Giring Instruksikan Kader PSI Fokus Menangkan Duet Ganjar-Yeni Wahid di Pilpres
“Hal itu berarti bisa saja PDIP, Golkar, dan Gerindra meminta tambahan menteri, atau bahkan parpol nonparlemen yang akan bermanuver untuk meminta jatah Kabinet,” imbuh Yusa’.
Sementara itu, desakan reshuffle dianggap akan semakin keras jika NasDem sampai mendeklarasikan koalisinya untuk mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di 2024 mendatang.
“Saya cukup yakin bila NasDem deklaratif dengan parpol lain, anggaplah Demokrat dan PKS deklarasi secara terbuka mendukung Anies, wakilnya siapa, mungkin di situ akan makin keras desakan reshuffle. Sebab, secara terang-benderang memang NasDem ingin pisah jalan,” jelas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, dalam acara diskusi Total Politik, Kamis (20/10/22), mengutip detik.com.
Baca juga : Giring Instruksikan Kader PSI Fokus Menangkan Duet Ganjar-Yeni Wahid di Pilpres
Adi menduga reshuffle tak mungkin dilakukan dalam waktu dekat. Meski begitu, dia menilai hal itu berbeda jika NasDem segera mendeklarasikan koalisinya untuk mendukung Anies di Pilpres 2024.
“Kalau terkait dengan reshuffle, enggak mungkin lah rasa-rasanya dilakukan dalam waktu dekat ini hingga tahun depan, enggak mungkin,” sambungnya.