Adi pun mengimbau agar jangan sampai ada kesan Ma’ruf hanya sebatas pelengkap penderita, atau bemper politik menghadang tudingan anti-Islam yang ditujukan kepada Jokowi ketika masih pilpres.
Namun, Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi membantah anggapan peran Ma’ruf kurang signifikan. Menurutnya, Ma’ruf selama ini bekerja keras meski pemberitaan mengenai hal itu di media massa kurang.
“Saya tidak mengerti ukuran pengamat apa. Kalau pemberitaan, ya agak susah, karena Wapres tidak menggunakan sistem pasukan medsos yang canggih,” sergahnya, Selasa (28/1/20).
Baca juga: Jokowi Tegur Ridwan Kamil: Percuma Ekonomi Tumbuh Baik tapi di Provinsi Bapak TBC Masih Tinggi
Ini bukan kali pertama Ma’ruf dianggap pasif. Bahkan sebelumnya saat debat menjadi Calon Wakil Presiden pada Kamis, 17 Januari 2019, publik banyak menilai Ma’ruf kurang aktif.
Saat itu Ma’ruf menyatakan Calon Presiden harus tampil lebih dominan pada debat Capres, sedangkan ia hanya bertugas menambahkan saja. Itulah sebabnya Ma’ruf memilih tidak banyak berbicara dalam debat Capres. Menurutnya, kalau sudah dijelaskan oleh Calon Presiden, maka dirinya tinggal menyetujui dan mendukung.