TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Indonesia beruntung karena mempunyai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) seperti Nadiem Makarim. Jokowi menjelaskan, Indonesia perlu menyiapkan talenta-talenta digital untuk bersaing dengan negara lain. Untuk itu, dia menilai Nadiem adalah orang yang tepat untuk mempersiapkan kebutuhan tersebut.
“Kita beruntung lantaran Menteri Pendidikan kita memiliki pengalaman di dalam perusahaan teknologi, Mas Nadiem, untung banget kita,” ujar Jokowi dalam peresmian Gerakan Percepatan Generasi Digital di Jakarta, Rabu (15/12/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Jokowi, Nadiem selalu menjawab tantangan yang ia berikan dengan cepat. Jokowi mengaku sempat memberi tugas kepada Nadiem untuk menyiapkan jutaan orang talenta digital dalam waktu dua tahun ke depan.
Baca juga : Survei Capres 2024 Indopol: Elektabilitas Ganjar Nyaris Samai Prabowo
Jokowi pun mengatakan Nadiem mampu menjawab tantangan itu dengan cara mencanangkan Kampus Merdeka. Jokowi menyatakan melalui program tersebut, mahasiswa akan diberikan pengalaman kerja di perusahaan digital sebagai bekal usai lulus.
“’Ini bagaimana, jumlahnya, enggak mau saya kalau hanya ada seribu, dua ribu, tapi (saya) maunya jutaan. Lalu dijawab, ‘bisa Pak, Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.” Caranya, ya, tadi seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Menteri”,” kata Jokowi.
Lantas Jokowi mengklaim setuju dengan gagasan Nadiem itu. Sebab, Jokowi menganggap program itu dapat menyiapkan generasi muda Indonesia untuk membentuk masyarakat digital. Jokowi juga menyebut Indonesia memiliki pasar digital yang sangat besar.
Baca juga : Tepis Tudingan PDIP, Anies Baswedan Sebut Channel YouTube ‘Dari Pendopo’ Bukan untuk Pilpres 2024
“Oleh sebab itu, jika kita tidak bisa menyiapkan ini, maka akan sulit sekali untuk mengejar negara-negara lain. Kuncinya sekali lagi adalah dalam jumlah yang banyak,” tegas mantan Wali Kota Solo tersebut.
Kemudian dalam kesempatan itu, Jokowi juga mendesak perusahaan swasta supaya bisa mendukung Kampus Merdeka. Dia juga meminta perusahaan swasta agar bersedia menerima mahasiswa yang hendak belajar dalam program magang.
“Dengan begitu, secepatnya semua memiliki mindset digital, sehingga terbentuk sebuah kultur digital di negara kita,” jelas Jokowi.
Baca juga : Survei Terbaru: Prabowo-Puan Bisa Menang Pilpres 2024 Asal Anies Gak Nyapres
Mengutip Bisnis.com, Jokowi memaparkan bahwa tren kenaikan pasar digital Indonesia terjadi sejak 2019. Dia menerangkan, ketika itu pasar digital Indonesia sebesar US$40 miliar, dan pada 2020 masuk ke angka US$47 miliar. Selanjutnya pada 2021 naik 49 persen menjadi sekitar US$70 miliar dan diperkirakan pada 2025 mendatang bakal naik lagi menjadi US$146 miliar.