TIKTAK.ID – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira diketahui menampik anggapan terkait Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mencari suaka atau perlindungan politik dengan bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Seperti diketahui, muncul anggapan Nadiem mencari perlindungan politik akibat pertemuan Nadiem dengan Mega berlangsung di tengah isu reshuffle atau perombakan Kabinet yang bakal dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Andreas, Nadiem bukanlah seorang pengungsi. Untuk itu, ia mengatakan tidak ada alasan bagi Nadiem menemui Megawati demi suaka politik.
“Tidak kok, karena Nadiem bukan refugee [pengungsi]. Minta suaka buat apa?” ucap Andreas, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (21/4/21).
Andreas menilai Nadiem sudah menjelaskan tentang pertemuannya dengan Megawati melalui akun Instagram Nadiem @nadiemmakarim. Dalam unggahan tersebut, Nadiem sempat menyatakan bahwa pertemuannya dengan Mega untuk berdiskusi mengenai program Merdeka Belajar dan profil Pelajar Pancasila.
Kemudian Andreas mengatakan tidak melihat relevansi dan urgensi untuk mencopot Nadiem dari jabatan Mendikbud saat ini. Sebab, ia menganggap Nadiem sudah bisa menerjemahkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan program Jokowi selama menjabat sebagai Mendikbud.
“Selama dua tahun bermitra, Nadiem sebagai menteri telah menerjemahkan pembangunan SDM yang menjadi program pemerintahan Jokowi dengan Merdeka Belajar yang on going, peningkatan status guru-guru honor menjadi PPK, dan sekarang sedang dipersiapkan Revisi UU Sisdiknas,” terang anggota Komisi X DPR RI tersebut.
“Selain itu, selama pandemi ini Nadiem juga responsif dan fleksibel dalam menjalankan program-program pendidikan,” lanjutnya.
Sebelumnya, santer isu perombakan Kabinet usai DPR menyetujui keinginan Jokowi untuk melebur Kemenristek ke Kemendikbud serta membentuk Kementerian Investasi. Kemudian anggota DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno mengklaim reshuffle Kabinet akan dilakukan dalam hitungan hari sejak pekan lalu.
Senada dengan Hendrawan, Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin juga menyebut reshuffle Kabinet digelar akhir pekan lalu. Tidak hanya itu, Jokowi juga dikabarkan akan menggelar reshuffle Kabinet pada Rabu (21/4/21), mengingat perombakan Kabinet selalu digelar hari Rabu. Akan tetapi, isu tersebut sudah dibantah oleh Mensesneg, Pratikno.