TIKTAK.ID – Kementerian Intelijen Iran pada Sabtu (23/7/22) mengklaim telah membongkar “jaringan mata-mata” Israel yang diduga mempersiapkan “sabotase dan operasi teroris”. Penangkapan itu diumumkan beberapa jam setelah Israel mengatakan agennya sendiri telah menginterogasi seorang pejabat militer Iran di wilayah Iran.
Dilansir Russia Today, mata-mata itu diduga “berhubungan dengan agen-agen organisasi mata-mata-teroris Mossad”, lapor Kantor Berita Tasnim Iran, merujuk pada Badan Intelijen Nasional Israel. Para agen dilaporkan memasuki negara itu dari wilayah Kurdistan, dan ditemukan memiliki peralatan komunikasi dan bahan peledak.
Orang-orang Israel itu diduga bekerja sama dengan Organisasi Mujahidin Rakyat Iran, sebuah kelompok militan yang menentang pemerintahan Iran.
Kantor Perdana Menteri Israel, yang mengawasi Mossad, menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Jerusalem Post.
Sementara pejabat Israel tetap diam atas dugaan penangkapan itu, malah mereka mengklaim kemenangan spionase mereka sendiri.
Sebelumnya pada Sabtu kemarin, Iran International melaporkan bahwa agen Mossad yang bekerja di dalam Iran telah berhasil menginterogasi seorang anggota senior Korps Pengawal Revolusi Islam. Rekaman video yang konon dari interogasi menunjukkan pejabat militer itu mengaku mentransfer senjata ke Suriah, Irak, Lebanon dan Yaman.
Iran International adalah stasiun televisi milik Saudi dan sangat kritis terhadap Pemerintah Iran. Jaringan tersebut melaporkan interogasi serupa juga terjadi pada bulan Juni, tetapi media Pemerintah Iran menyalahkan penculikan dan interogasi pada orang Iran yang tidak disebutkan namanya daripada kepada orang Israel.
Iran dan Israel secara teratur saling menuduh melakukan spionase, dan kedua negara sering mengklaim telah menangkap mata-mata satu sama lain. Jika laporan ini dapat dipercaya, Badan Intelijen Iran dan Israel telah secara signifikan membahayakan keamanan satu sama lain.
Iran pada bulan Juni lalu mengklaim bahwa mereka telah menangkap tiga agen Mossad “yang ditugaskan untuk membunuh ilmuwan nuklir Iran”, sementara Israel mengatakan pada bulan Januari bahwa mereka telah merusak jaringan mata-mata Iran yang didominasi wanita yang mengumpulkan informasi yang merusak tentang politisi Israel, serta memotret pangkalan militer, dan markas Mossad.