
TIKTAK.ID – Perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya tinggal menghitung bulan. Terdapat beberapa nama yang digadang-gadang bakal menjadi bakal calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres). Di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, Ganjar akan lebih solid jika berpasangan dengan Airlangga daripada Erick. Agung menilai peluang pasangan tersebut memenangkan kontestasi Pilpres 2024 lebih terbuka, walaupun harus bersaing dengan nama-nama kuat seperti Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto atau mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
“Ganjar-Airlangga lebih solid, lantaran faktor Airlangga sebagai motor KIB (Koalisi Indonesia Bersatu). Di titik ini, soliditas KIB sebagai koalisi dapat terjaga,” ujar Agung Baskoro, pada Selasa (7/3/23), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Hakim PN Jakpus Langgar Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Baskoro menjelaskan bahwa dari sisi kekuatan politik, pasangan Ganjar-Airlangga mewakili dua partai besar, yaitu PDIP dan Golkar, yang dapat menjamin stabilitas kekuasaan di masa mendatang.
“Golkar punya infrastruktur politik yang besar dan telah terbukti mampu menopang kekuasaan pemerintah dari rezim ke rezim,” tutur Agung.
“Oleh sebab itu, bila PDIP dan Golkar berkoalisi, otomatis gabungan kekuatan politik keduanya akan mampu memberi efek psikologis politik mengenai stabilitas dan kelanjutan pemerintahan,” imbuh Agung.
Baca juga : Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Hakim PN Jakpus Langgar Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Kemudian Baskoro menyatakan bahwa peluang menang pasangan Ganjar-Airlangga terbuka dibandingkan Ganjar-Erick jika berhadapan dengan Capres lain seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Meski begitu, Agung menyebut Airlangga harus bisa mengoptimalkan kerja-kerja publik dan politiknya. Dia pun menyarankan beberapa langkah yang harus diambil Golkar dan Airlangga, dalam meningkatkan elektabilitas dan popularitas.
“Pertama, Airlangga wajib mengorkestrasi kinerja publiknya sebagai Menko Perekonomian dan Ketua Umum Golkar dengan mulai menanggapi isu-isu publik yang relevan dan menghindari kontroversi,” tutur Agung.
Baca juga : Demokrat Tak Mau Anies Berpasangan dengan Sandiaga, Alasannya Menohok
“Kedua, turun ke bawah atau blusukan secara intensif, terukur, dan teratur. Ketiga, Golkar harus rutin merajut titik temu secara atraktif kepada semua poros, sehingga nama Airlangga diusung minimal sebagai Cawapres,” imbuh Agung.