TIKTAK.ID – Badan Keamanan Kazakhstan menangkap mantan Kepala Komite Keamanan Nasional Kazakhstan (KNB), Karim Masimov pada awal pekan ini bersama dengan tersangka tak dikenal lainnya sebagai bagian dari penyelidikan “pengkhianatan tingkat tinggi”, kata Badan Keamanan itu pada Sabtu (8/1/22), seperti yang dilaporkan RT.
KNB menyatakan telah meluncurkan penyelidikan pra-persidangan pada 6 Januari, dan mengatakan bahwa mantan Ketuanya, Masimov, dan orang lainnya telah ditangkap dan ditempatkan dalam penahanan pra-persidangan pada hari yang sama. Agensi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kasus ini, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung.
Masimov adalah seorang politisi veteran yang telah menjabat sebagai Kepala KNB dari tahun 2016 sampai beberapa hari sebelum penahanannya. Dia dipecat oleh Presiden Kassym-Jomart Tokayev pada 5 Januari, di tengah pecahnya kekerasan di kota terbesar Kazakhstan, Almaty, di mana para perusuh menyerbu dan menggeledah gedung-gedung Pemerintah dan membakarnya.
Selama seminggu terakhir, Kazakhstan telah dilanda protes yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dipicu oleh melonjaknya harga bahan bakar. Demonstrasi berubah menjadi kekerasan dan dengan cepat berkembang menjadi kerusuhan berskala besar yang memengaruhi beberapa wilayah negara. Kerusuhan, yang oleh pejabat Kazakh disebut sebagai “bandit dan teroris”, telah mengakibatkan puluhan orang terbunuh, baik warga sipil maupun agen penegak hukum. Hampir 4.000 orang telah ditahan pada Jumat kemarin.
Pada Jumat, Tokayev mengklaim bahwa tatanan konstitusional “utama telah dipulihkan” di semua wilayah. Sebelumnya, mantan ajudan Presiden pertama Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev mengatakan krisis itu dipicu oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk petugas keamanan, yang dia tuduh “mengkhianati” negara.
Ajudannya, Ermukhamet Ertysbayev, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, menggambarkan kerusuhan dengan kekerasan sebagai “upaya kudeta” dan “pemberontakan bersenjata” yang tidak mungkin terjadi tanpa adanya “pengkhianatan oleh pejabat tinggi Pemerintah dan penegak hukum”. Namun, dia tidak menyebutkan nama individu secara khusus.
Masimov sendiri adalah sekutu dekat Nazarbayev. Dia menjabat sebagai Perdana Menteri negara dua kali -antara 2007 dan 2012 serta antara 2014 dan 2016- dan mengepalai kantor kepresidenan antara 2012 dan 2014.
Sementara itu, KNB telah menolak laporan tentang penangkapan Wakil pertama Masimov, Letnan Jenderal Samat Abish. Badan tersebut menyebut laporan semacam itu sebagai “provokasi.”
Abish adalah keponakan Nazarbayev.