
TIKTAK.ID – Pemerintah China memperingatkan bahwa Washington akan “membayar mahal” untuk intervensinya di Taiwan. Hal itu disampaikan setelah delegasi AS berkunjung ke Taiwan untuk menyuarakan dukungannya bagi pulau itu, dan sebuah kapal perusak rudal Amerika melakukan pelayaran lagi di Selat Taiwan.
Dipimpin oleh pensiunan Laksamana Angkatan Laut dan mantan Ketua Kepala Staf Gabungan Mike Mullen, bersama beberapa pejabat pertahanan Amerika lainnya, delegasi AS tiba di pulau itu pada Selasa (1/3/22) untuk menunjukkan “dukungan kuat dan berkelanjutan Washington kepada Taiwan”, kata seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters. Rombongan diterima oleh Menteri Luar Negeri, Joseph Wu dan nantinya akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen, seperti yang dilansir RT.
Menanggapi kunjungan delegasi AS ke Taiwan, Jubir Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa setiap dukungan kepada pulau itu secara langsung bertentangan dengan kesepakatan bilateral Beijing dengan Washington, yang AS telah setuju untuk menghormati “Kebijakan Satu China” yang mengakui Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah China.
“Upaya AS untuk menunjukkan dukungan kepada Taiwan akan sia-sia, tidak peduli siapa yang dikirim AS,” katanya, mendesak Amerika Serikat untuk “menghentikan semua bentuk interaksi resmi dengan Taiwan, dan menangani masalah terkait Taiwan dengan cara yang benar, bijaksana, jangan sampai hal itu semakin merusak kepentingan yang lebih besar dari hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.”
Hanya beberapa hari sebelum jamuan makan di Taiwan, sebuah kapal perusak berpeluru kendali AS melakukan apa yang sekarang dianggap Pentagon sebagai transit “rutin” melalui selat itu.
Ini merupakan peristiwa terbaru dalam serangkaian langkah serupa di bawah Pemerintahan Joe Biden, yang berulang kali dikecam sebagai provokatif oleh Beijing.
Wang memperingatkan bahwa kehadiran militer AS yang berkelanjutan di kawasan itu dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.
“Jika AS mencoba untuk mengintimidasi dan menekan China dengan cara ini, maka kami memiliki peringatan keras ini: apa yang disebut pencegahan militer akan direduksi menjadi besi tua ketika menghadapi tembok besar baja dari 1,4 miliar orang China,” menambahkan bahwa Washington bisa “membayar harga yang mahal untuk tindakan petualangnya.”
Ketika Mullen dan pejabat keamanan nasional AS saat ini dan mantan pejabat lainnya, termasuk Michele Flournoy yang berpaham politik keras, mendarat di Taipei pada Selasa, Pentagon mengadakan briefing untuk wartawan yang menguraikan pendekatannya terhadap kebijakan China, mencatat bahwa Taiwan tetap menjadi prioritas.
“Dukungan kami untuk Taiwan sangat kuat,” kata Asisten Menteri Pertahanan untuk Strategi, Rencana dan Kemampuan, Mara Karlin, sambil menambahkan bahwa Washington telah memberikan bantuan militer sekitar $18 miliar dalam beberapa tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pertahanan di pulau itu.