TIKTAK.ID – Partai Gerindra mengaku bakal mendeklarasikan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) 2024 pada 2022. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang menyampaikan kabar tersebut.
Kemudian merespons rencana itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan sebagai tokoh paling mapan dalam keterusungan parpol, sebetulnya deklarasi dini tidak banyak berdampak.
“Sebab, hingga sejauh ini pemilih Prabowo masih stabil, sama halnya dengan yang anti Prabowo, masih pada porsi yang tetap. Jadi deklarasi akan kecil kemungkinan punya dampak elektoral,” ujar Dedi, seperti dilansir MNC Portal Indonesia, Jumat (25/2/22).
Baca juga : Survei IPO Soal Kinerja Menteri Jokowi: Prabowo-Erick-Sandiaga Terbaik
Meski begitu, Dedi menilai deklarasi tersebut tetap ada sisi baiknya, yaitu loyalis Prabowo, termasuk di Gerindra, lebih cepat untuk beradaptasi dan memperoleh kepastian. Dedi menyebut tidak ada peluang di internal Gerindra yang mencoba melakukan manuver dengan menonjolkan tokoh lain.
Akan tetapi sisi sebaliknya, kata Dedi, kelompok yang sejak 2014 anti Prabowo juga bakal bekerja lebih awal untuk menggalang propaganda, sehingga Menteri Pertahanan itu kesulitan meningkatkan elektabilitasnya.
Dedi memaparkan, menurut catatan IPO, Prabowo merupakan jajaran tokoh potensial mengikuti Pilpres yang paling tinggi tingkat ketidaksukaan publik. Dia menyebut sekitar 14-17% dari yang mengenal Prabowo dipastikan tidak akan memilihnya. Bahkan lebih buruk lagi, Dedi mengklaim ada sebagian yang justru menyatakan secara aktif mempromosikan agar tidak memilih Prabowo.
Baca juga : Soal Isu Pemilu 2024 Diundur, Fahri Hamzah Sindir Cak Imin dan Zulhas Korbankan Jokowi
“Inilah kerja keras Gerindra, supaya bisa melunakkan kelompok yang keras padanya,” tutur Dedi.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Ahmad Muzani mengumumkan kepastian deklarasi Prabowo menjadi Capres, ketika sedang melakukan ziarah di Makam Sunan Ampel, Surabaya, pada Selasa (22/2/22).
“Artinya, Pemilu atau Pilpres bakal berlangsung dua tahun lagi. Insya Allah Pak Prabowo akan segera kita minta dan segera mendeklarasikan sebagai calon presiden pada 2022. Jadi bisa beberapa bulan lagi, pokoknya sekarang sabar dulu,” jelas Muzani, Rabu (23/2/22).
Baca juga : Wagub DKI Minta Plt yang Ditunjuk Jokowi Lanjutkan Program Anies
Sekadar informasi, Prabowo kembali berjaya dalam survei Capres 2024, yang dilakukan Lingkaran Suara Publik (LSP). Berdasarkan survei yang digelar pada 7-20 Februari 2022 dengan melibatkan 1.230 orang responden di 34 provinsi Indonesia, Prabowo berhasil menjadi yang terpopuler dan elektabilitasnya tertinggi.