TIKTAK.ID – Kremlin tak ingin buru-buru mengucapkan selamat kepada Joe Biden yang dipastikan menang dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada Sabtu kemarin.
Pada Senin (9/11/20), Kremlin mengatakan menunggu pengumuman hasil resmi pemilihan presiden Amerika Serikat sebelum mengomentari hasilnya.
Dikutip dari Reuters, dalam pemungutan suara, Presiden Rusia, Vladimir Putin tutup mulut dan tak mau buka suara terkait dukungannya ke salah satu kandidat. Putin tak menyukai retorika anti-Rusia Biden tetapi menyambut komentarnya tentang pengendalian senjata nuklir. Putin juga membela putra Biden, Hunter, dari kritikan Trump.
Berbicara kepada wartawan melalui telepon konferensi, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Senin ini bahwa Moskow menganggap lebih baik sekarang menunggu sebelum memberi selamat kepada siapa pun yang memenangkan kursi presiden Amerika.
“Kami kira pantas menunggu penghitungan suara resmi,” kata Peskov.
Ditanya mengapa pada tahun 2016 Putin segera memberi selamat kepada Trump setelah dia memenangkan Electoral College dan mengalahkan pesaingnya dari Demokrat Hillary Clinton, Peskov mengatakan ada perbedaan yang jelas kali ini.
“Anda bisa lihat ada prosedur hukum tertentu yang sudah diumumkan oleh presiden saat ini. Itu sebabnya situasinya berbeda dan oleh karena itu menurut kami pantas menunggu pengumuman resmi,” kata Peskov.
Kremlin mencatat pengumuman gugatan hukum Trump terkait dengan pemungutan suara kali ini.
Bukan hanya Kremlin yang bungkam dan bersabar hingga hasil resmi dikeluarkan. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pun menyatakan hal serupa. Dia mengatakan tidak akan memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya sampai semua tantangan hukum yang diajukan Trump diselesaikan.
Halaman selanjutnya…