TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, buka suara terkait imbauan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin agar MUI secara institusi tidak ikut-ikutan mengurusi masalah Capres-Cawapres 2024. Anwar menilai permintaan Wapres sudah benar, karena menurut UU memang bukan menjadi urusan MUI, melainkan tugas dari partai politik (parpol) dan atau gabungan dari parpol.
“Namun tugas MUI adalah menjaga umat dan bangsa. Untuk itu, secara moral MUI tentu harus bisa mengingatkan dan mengarahkan umat dan bangsa ini untuk memilih Capres-Cawapres yang terbaik dari yang ada,” ungkap Anwar, seperti dilansir Sindonews.com, Kamis (28/7/22).
Menurut Anwar, kriteria pemimpin yang baik di antaranya beriman, bertakwa, punya akhlak yang terpuji dan mulia, serta memiliki kapasitas dan integritas yang mumpuni. Dia menjelaskan, tipe pemimpin yang dibutuhkan yakni bermental negarawan, bukan bermental politikus.
Baca juga : Ahok Putuskan Bakal Laporkan Pengacara Brigadir J Minggu Depan
Anwar melanjutkan, bila bermental negawaran, maka yang dipikirkan tidak lagi kepentingan diri dan partai serta kelompoknya saja, namun nasib seluruh rakyat dan warga bangsa.
“Jadi kalau seandainya ada perbedaan pilihan di antara warga umat dan warga bangsa dalam hal yang terkait dengan Capres-Cawapres yang mereka dukung, MUI bakal mengajak seluruh elemen umat dan bangsa agar hal demikian jangan sampai membuat kehidupan umat dan bangsa di negeri ini menjadi terpecah-belah,” tutur Anwar.
Anwar menyebut salah satu kunci penentu kemajuan dan kesuksesan dari suatu bangsa sangat tergantung kepada apakah di antara warga bangsa tersebut masih ada rasa kebersamaan, persatuan, dan kesatuan atau tidak. Dia menyatakan bila rasa kebersamaan, persatuan, serta kesatuan sudah hilang, maka negara tersebut tentu akan remuk dan menjadi berantakan.
Baca juga : Mantan Wamen dari PSI Dukung Anies Jadi Presiden
“Hal demikian tentu tidak kita inginkan. Oleh sebab itu, secara moral sudah merupakan kewajiban bagi MUI untuk mengimbau pihak partai politik dan atau gabungan partai politik yang akan mengusung Capres dan Cawapres tahun 2024 supaya mau mendengar suara rakyat dan jangan hanya mendengar suara dan keinginan dari segelintir orang saja yang namanya pemilik kapital. Sebab, negeri ini adalah negeri kita bersama,” imbuhnya.