TIKTAK.ID – Otoritas Kerajaan Arab Saudi di bawah kuasa Pangeran Muhammed bin Salman (MBS) telah menahan dua anggota senior keluarga kerajaan yakni Pangeran Ahmed bin Abdulaziz yang merupakan adik Raja Salman, dan Mohammed bin Nayef, keponakan raja.
The Wall Street Journal melaporkan penahanan kedua bangsawan tersebut pada Jumat (6/3/20) dan menyebut mereka ditahan terkait dugaan upaya kudeta. Bloomberg juga melaporkan mengutip sebuah sumber yang mengatakan penahanan itu lantaran keduanya dituduh “berkhianat”.
Adik Mohammed bin Nayef, Pangeran Nawaf bin Nayef, juga telah ditahan, menurut laporan New York Times.
Penahanan menandai tindakan keras terakhir Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, putra Raja Salman dan penguasa de facto kerajaan.
Baca juga: Saudi Umumkan Stop Total Umrah Setahun Penuh, Bagaimana dengan Haji?
Pangeran Mohammed, juga dikenal sebagai MBS, telah mengonsolidasikan kekuasaan sejak menggantikan sepupunya, Mohammed bin Nayef, sebagai pewaris takhta pada tahun 2017. Kemudian pada tahun itu, ia menangkap puluhan bangsawan dan pebisnis, dalam apa yang disebut sebagai langkah melawan korupsi yang menguras kas negara.
Tetapi putra mahkota telah memicu kebencian di antara beberapa cabang terkemuka keluarga yang berkuasa dengan memperketat cengkeramannya pada kekuasaan. Beberapa keluarga juga mempertanyakan kemampuannya untuk memimpin Saudi menyusul pembunuhan jurnalis terkemuka Jamal Khashoggi oleh agen-agen Saudi pada tahun 2018 dan serangan besar pada infrastruktur minyak Saudi tahun lalu.
Sumber-sumber yang dikutip Reuters mengatakan, para bangsawan yang berusaha mengubah garis suksesi memandang Pangeran Ahmed, satu-satunya saudara lelaki Raja Salman yang masih hidup, sebagai pilihan yang mungkin akan mendapat dukungan dari anggota keluarga, aparat keamanan dan beberapa kekuatan Barat.
Halaman selanjutnya…