TIKTAK.ID – Panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) mengaku mendukung usulan sembilan kiai sepuh, agar gelaran akbar pergantian Ketua Umum ormas Islam terbesar tersebut ditunda sampai akhir Januari 2022.
Menurut Ketua Panitia Muktamar NU ke-34, Imam Aziz, tidak hanya karena manut pada kiai sepuh, tapi pihaknya juga menganggap keputusan menunda Muktamar terkait dengan persiapan. Dia mengatakan waktu terlalu mepet jika Muktamar digelar sesuai jadwal semula, yaitu 23-25 Desember 2021.
“Kita akan lebih senang kalau diundur, karena dari sisi persiapan juga memang mepet ya,” ujar Imam, seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (26/11/21).
Baca juga : Ahok Buka-Bukaan Banyak Kontrak Bisnis Rugikan BUMN
Kemudian Imam menyatakan bila pelaksanaan dimajukan dari jadwal semula, maka akan memperberat kerja panitia. Dia menjelaskan, hal itu karena pihaknya harus mempersiapkan infrastruktur di pesantren sebagai lokasi Muktamar. Untuk itu, dia mendesak Muktamar digelar pada Januari, sehingga memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan infrastruktur di lokasi.
“Kalau misalnya bisa diundur ke Januari, kita dapat bernapas lega. Memang kalau tidak diundur sangat berat bagi panitia, dan ini adalah kondisi yang dilaporkan panitia ke PBNU secara tertulis,” ungkap Imam.
Lantas Imam membantah klaim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang menyebut Muktamar NU bakal digelar pada 17 Desember 2021. Aziz menegaskan, hingga kini panitia masih menunggu keputusan dari PBNU soal jadwal Muktamar yang masih belum diputuskan.
Baca juga : PSI: Ada Maksud Terselubung Jokowi Dikaitkan Formula E
Sementara itu dari daerah, Ketua Umum PWNU Jabar Juhadi Muhammad juga ikut mendukung arahan sembilan kiai sepuh terkait jadwal Muktamar NU. Dia pun mengaku bakal mengirimkan surat untuk memberikan dukungan kepada PBNU.
“Kini Pemerintah masih belum memperbolehkan kerumunan lantaran masih pandemi Covid-19 dan agar persiapan panitia juga maksimal, saya setuju baiknya diundur saja,” ucap Juhadi dalam keterangan resminya, Kamis (24/11/21).
Dia berpendapat meski Muktamar diundur, tidak ada mudaratnya bagi PBNU. Pasalnya, kata Juhadi, secara organisasi masih tetap berjalan baik dan tidak ada pengaruhnya terhadap pengurus di bawahnya.
Baca juga : Purnawirawan Jatim Siap Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Untuk itu, Juhadi mengajak para pengurus PCNU dan PWNU supaya taat dan patuh pada arahan para kiai sepuh NU. Dia pun mengaku yakin jika para kiai sepuh tersebut akan ikhlas mengurusi NU dan tidak ada kepentingan pribadi.