TIKTAK.ID – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno mengklaim bahwa dirinya tidak ingin memusingkan hasil survei yang menyatakan elektabilitas dua partai oposisi, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kian menguat.
Hendrawan mengatakan kini sudah terlalu banyak hasil survei yang menyesaki ruang sosial. Belum lagi, kata Hendrawan, angka-angka tersebut juga bisa naik turun, dan bukan angka pasti.
“Oleh sebab itu, jangan terlalu baper dengan hasil survei, biasa-biasa saja,” ujar Hendrawan, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (4/8/21).
Baca juga : Pengecatan Pesawat Presiden Tuai Kritikan, Anggota DPR ini Malah Salahkan SBY
Kemudian Hendrawan menyatakan hasil survei tersebut mempunyai berbagai tafsiran dari partai-partai politik. Ia menilai yang terpenting saat ini adalah pihaknya terus melakukan kerja-kerja partai, sehingga tetap memperoleh kepercayaan dari rakyat.
“Politik itu seperti lomba marathon, yaitu akumulasi kerja dan krida yang panjang. Perjuangan panjang untuk menjaga kepercayaan yang diberikan oleh rakyat,” terang Hendrawan.
Perlu diketahui, Institute for Democracy and Strategic (Indostrategic) telah merilis hasil survei yang mereka lakukan sejak 23 Maret hingga 1 Juni 2021. Survei itu memakai metode multistage random sampling terhadap sebanyak 2.400 responden dari 34 provinsi dengan margin of error 2 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Baca juga : Survey Anies-AHY Teratas, Demokrat: Rakyat Berharap Regenerasi Kepemimpinan di 2024
Berdasarkan hasil survei Indostrategic, elektabilitas Partai Demokrat dan PKS, dua partai di luar koalisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah menguat. Selain itu, elektabilitas kedua partai tersebut pun berhasil mengungguli parpol-parpol barisan koalisi.
Partai Demokrat menyusul di urutan ketiga dengan tingkat elektabilitas 8,9 persen, kemudian PKS mengikuti dengan 8,5 persen. Mereka hanya kalah dari PDIP dengan tingkat elektabilitas 18,5 persen dan Partai Gerindra menempati peringkat kedua dengan 11,5 persen.
Lebih lanjut, Hendrawan mengklaim hasil survei itu tetap menjadi catatan PDIP. Meski begitu, Hendrawan menegaskan pihaknya hanya memperhatikan hasil survei dari lembaga-lembaga survei yang tepercaya. Namun ia enggan mengungkapkan lembaga-lembaga survei yang menurutnya tepercaya selama ini.
Baca juga : Demokrat: Jokowi Mestinya Pimpin Langsung Penanganan Pandemi, Bukan Sembunyi di Balik MenKo
“Tapi yang kami perhatikan adalah hasil survei dari lima lembaga paling tepercaya berdasarkan rekam jejaknya selama ini,” tutur Hendrawan.