TIKTAK.ID – Pemerintahan Joe Biden mengubah kebijakan penarikan pasukannya dari Afghanistan. Sebelumnya Biden mengatakan akan menarik pasukannya dari Afghanistan pada 11 September, tepat pada peringatan 20 tahun serangan teroris 2001. Namun pada Kamis (8/7/21) kemarin Biden memutuskan untuk menarik penuh pasukan AS pada 31 Agustus.
Dilansir Sputniknews, Biden menawarkan Afghanistan pembaruan prosedur penarikan AS, dan mengumumkan ke publik bahwa militer AS telah “mencapai” tujuannya di Afghanistan, menggarisbawahi bahwa dukungan AS yang berkelanjutan untuk rakyat di negara Timur Tengah itu akan “bertahan”.
“Amerika Serikat melakukan apa yang kami lakukan di Afghanistan: tangkap teroris yang menyerang kami pada 9/11 dan tangkap Osama bin Laden,” kata Biden. “Kami tidak pergi ke Afghanistan untuk menjajah.”
Dia menekankan, “Kami mengakhiri perang terpanjang Amerika,” lebih lanjut ia menambahkan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk “mengirim generasi Amerika lainnya ke perang di Afghanistan tanpa harapan yang masuk akal untuk mencapai hasil yang berbeda. Amerika Serikat tidak dapat tetap terikat pada kebijakan yang dibuat untuk menanggapi dunia seperti 20 tahun yang lalu.”
Kepada para pejabat yang menentang upaya penarikan pasukan AS, Biden mengakui bahwa memperpanjang masa tinggal AS di Afghanistan kemungkinan besar akan mengarah pada peningkatan serangan terhadap pasukan Amerika. Namun, dia juga menyatakan bahwa tidak ada pasukan AS yang hilang selama prosedur penarikan yang sedang berlangsung.
Ditanya tentang Pemerintahan Afghanistan di masa depan, Biden menekankan kepada wartawan bahwa “sangat tidak mungkin” Taliban akan mampu menguasai negara itu, bahkan jika kekuatan militan berada “pada titik terkuatnya” sejak 2001.
Dia kemudian menyatakan bahwa pada akhirnya terserah pada rakyat Afghanistan untuk menentukan “pemerintah apa yang mereka inginkan” karena tidak ada negara luar yang pernah menyatukan Afghanistan.
“Terserah orang Afghanistan untuk membuat keputusan tentang masa depan negara mereka,” katanya.
Selama hampir 20 tahun berada di Afghanistan, pasukan AS melatih dan melengkapi sekitar 300.000 pasukan Afghanistan. “Mereka jelas memiliki kapasitas untuk mempertahankan Pemerintah, pertanyaannya adalah apakah mereka akan bersatu, dan apakah mereka akan melakukannya,” kata Biden.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa intelijen AS menilai Pemerintah Afghanistan saat ini bisa runtuh begitu AS secara resmi menarik diri dari Afghanistan. Biden membahas klaim tersebut selama acara pada Kamis itu. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa penilaian itu “tidak benar”, dan bahwa “Pemerintah Afghanistan jelas memiliki kapasitas untuk mempertahankan Pemerintahannya”.