TIKTAK.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin berharap Presiden AS, Joe Biden tidak terlalu ceplas ceplos seperti pendahulunya. Hal itu disampaikan Putin ketika berbicara kepada NBC News. Putin memuji mantan Presiden Donald Trump namun, ia mengatakan berharap Biden tidak terlalu spontan dalam mengambil keputusan.
Dia mengatakan pemimpin AS saat ini adalah “pria karier yang memiliki karier politik” yang telah “menghabiskan seluruh masa dewasanya dalam politik”, seperti yang dilansir dari BBC, Sabtu (12/6/21).
Wawancara itu dilakukan hanya beberapa hari sebelum kedua pemimpin itu bertemu di Jenewa.
Putin juga menolak deskripsi Biden tentang dia sebagai “pembunuh”, menolak label sebagai “Hollywood macho”.
“Saya sudah terbiasa dengan serangan dari semua jenis sudut dan dari semua jenis area … dan tidak ada yang mengejutkan saya,” katanya.
Presiden Rusia menanggapi komentar “pembunuh” di televisi Rusia awal tahun ini, hanya dengan mengatakan “dibutuhkan seseorang untuk mengetahuinya”. Dia telah berulang kali menolak tuduhan bahwa dinas keamanannya mencoba membunuh politisi oposisi, Alexei Navalny.
Ditanya tentang perubahan kepresidenan AS, Putin mengatakan itu adalah “harapannya yang besar” bahwa tidak akan ada lagi “gerakan berbasis spontanitas atas nama Presiden AS yang sedang menjabat” tetapi tetap memuji Trump.
“[Dia] adalah individu yang luar biasa, individu yang berbakat… Dia adalah individu yang penuh warna. Anda mungkin menyukainya atau tidak. Tapi dia tidak berasal dari pemerintahan AS,” kata Putin.
Komentar terbaru dari pemimpin Rusia itu terjadi ketika Biden mengunjungi Inggris untuk KTT G7 -perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak menjabat awal tahun ini.
Setelah KTT, Biden dan Ibu Negara Jill Biden akan bertemu Ratu di Kastil Windsor sebelum terbang ke Brussel untuk berbicara dengan NATO pada Senin besok dan Uni Eropa pada hari Selasanya.
Dia kemudian akan bertemu dengan Putin untuk pertama kalinya sejak dia menjadi Presiden AS.
Biden memulai perjalanan dengan mengeluarkan peringatan kepada Rusia bahwa mereka menghadapi konsekuensi “kuat dan bermakna” jika terlibat dalam “kegiatan berbahaya”.
Gedung Putih sebelumnya telah mengindikasikan bahwa Biden bermaksud untuk membicarakan “berbagai masalah mendesak” selama KTT Jenewa -termasuk pengendalian senjata, perubahan iklim, keterlibatan militer Rusia di Ukraina, peretasan dunia maya dan pemenjaraan Navalny.