TIKTAK.ID – Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlihat ramai dijaga aparat TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), pada Jumat (28/5/21). Petugas tampak bersiaga di sejumlah titik.
Namun masih belum diketahui pasti alasan begitu banyak aparat yang disiagakan di sana.
Sekadar informasi, kini KPK memang sedang menjadi sorotan publik terkait Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang membuat sejumlah pegawai diberhentikan karena tidak lolos.
Seperti dilansir CNNIndonesia.com, di lokasi beberapa aparat menyekat Jalan Kuningan Persada di sebelah utara dan selatan KPK. Kemudian di sisi utara, aparat memalangkan mobil patroli. Mereka bahkan turut menyiagakan mobil Water Cannon.
Sedangkan di sisi selatan, tidak hanya memalangkan mobil patroli, polisi juga menyiagakan kendaraan lapis baja Barracuda. Puluhan aparat lainnya pun tersebar di sejumlah titik sekitar KPK. Aparat tersebut tampak sedang berteduh di taman atau warung di sekitar jalan Kuningan Persada.
Lebih lanjut, puluhan personel TNI juga ikut berjaga di tenda seberang gedung KPK. Beberapa anggota Brimob terlihat mondar-mandir di jalan depan gedung KPK.
Kendaraan bermotor Brimob, mobil Dalmas, pengurai massa (Raisa), sampai bus TNI dan Polri berjejer parkir di sepanjang jalan Kuningan Persada ini. Semua kendaraan tersebut sudah siap digunakan.
Seperti diketahui, KPK saat ini sedang menjadi sorotan publik dalam beberapa pekan terakhir, terutama berkaitan dengan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pasalnya, terdapat 75 pegawai yang dinyatakan tidak lolos dalam TWK, termasuk penyidik KPK senior, Novel Baswedan. Dalam perkembangannya, KPK mengumumkan bahwa 24 pegawai masih bisa diberi pembinaan lebih lanjut untuk dijadikan ASN, namun 51 sisanya akan diberhentikan karena masuk kategori “merah”.
Imbasnya, para pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos pun gusar. Mereka lantas melapor ke Komnas HAM. Para pegawai mengatakan terdapat dugaan pelanggaran HAM di balik Tes Wawasan Kebangsaan yang mereka jalani selama ini.
Selain itu, pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos juga menyoroti sejumlah pertanyaan yang dinilai merambah ranah privasi dan tidak berhubungan dengan persoalan pemberantasan korupsi.