TIKTAK.ID – Postingan seorang kardinal asal Meksiko disensor Facebook setelah mengklaim bahwa pandemi Covid-19 adalah bagian dari “Plot Tatanan Dunia Baru” dan mengatakan bahwa vaksin yang digunakan untuk Covid-19 mengandung microchip setan.
Kardinal Juan Sandoval Iniguez mengklaim dalam sebuah postingan videonya di platform media sosial bahwa vaksin yang saat ini digunakan untuk memerangi penyebaran virus Corona mengandung “tanda binatang” (setan), seperti yang dilaporkan RTnews, Minggu (17/1/21).
Dalam video berjudul “Plot of a New World Order”, yang dirilis pada 12 Januari, pria berusia 87 tahun itu mengklaim bahwa pandemi akan terus berlanjut selama beberapa tahun lagi.
“Pandemi ini tidak akan berakhir dalam satu atau dua bulan, mungkin tidak tahun ini, mungkin tidak dalam tiga, empat, lima, enam tahun. Itulah yang diinginkan orang-orang ini,” katanya.
Sandoval kemudian mengecam Bill Gates, mengatakan bahwa pendiri Microsoft itu telah memberikan dirinya atribut seorang “nabi” dengan meramalkan berjangkitnya penyakit mematikan.
“Ternyata, secara kebetulan, sebuah laboratorium di Atlanta, di mana Bill Gates adalah dermawannya, memilki strain penyakit cacar, jadi kami siap menghadapi pandemi baru ini,” katanya.
Facebook dengan cepat menyensor postingan tersebut, membuat video tersebut tidak lagi dapat diakses dan menambahkan peringatan yang berbunyi: “Publikasi ini mengulangi informasi tentang Covid-19, yang diindikasikan oleh pemeriksa fakta independen sebagai informasi yang salah”.
Sandoval menjabat sebagai Uskup Agung Guadalajara selama 17 tahun sebelum pensiun pada tahun 2011. Dia mengatakan bahwa tujuan dari plot yang sedang dibangun terkait dengan pandemi ini adalah untuk mendirikan satu pemerintahan dunia dengan satu tentara, ekonomi, dan agama, yang bukan agama Kristen sebagai pilihannya.
Keuskupan Agung itu kemudian memposting video yang disensor Facebook ke situs webnya bersama dengan cerita tentang penghapusannya.
“Kardinal Juan Sandoval mengecam pemberlakuan Tatanan Dunia Baru, beberapa jam kemudian videonya disensor”, tulisnya dalam sebuah posting Facebook.
Sandoval adalah bagian dari Konklaf Kepausan yang memilih Paus Benediktus XVI dan Paus Francis. Namun The National Catholic Reporter mengatakan dia telah “beralih pandangan ke pandangan teori konspirasi selama pandemi”.