TIKTAK.ID – Parlemen Ekuador memutuskan untuk menyelidiki Pandora Papers, yang mengungkap dugaan transaksi offshore Presiden Guillermo Lasso.
“Pleno Majelis Nasional menyetujui 105 suara rancangan resolusi yang menginstruksikan komisi khusus permanen tentang hak konstitusional, hak asasi manusia, dan hak kolektif untuk menyelidiki Pandora Papers, perusahaan cangkang, dan surga pajak. Laporan akan disajikan ke pleno dalam waktu 30 hari”, kata parlemen di Twitter, seperti yang dilaporkan Sputniknews, Senin (11/10/21).
Pada Kamis lalu, legislatif menyetujui mosi oleh anggota parlemen Ronny Aleaga Santos untuk membuat komisi transparansi untuk menganalisis paparan Pandora Papers.
Pada awal Oktober, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) meluncurkan apa yang disebut Pandora Papers, kebocoran lebih dari 11,9 juta dokumen keuangan yang menyoroti kegiatan offshore lebih dari 300 tokoh politik global terkemuka, termasuk Lasso.
Menurut berkas itu, Presiden Lasso terkait dengan 10 perusahaan cangkang dan perwalian di Panama, South Dakota, dan Delaware. Dua perwalian, Bretten Trust dan Liberty US Trust, di South Dakota diduga digunakan oleh presiden untuk mengendalikan bisnis Panama-nya. Dalam kasus jika ia meninggal, maka mereka akan membayar kompensasi kepada istri dan anak-anaknya. Presiden sendiri mengatakan kepada ICIJ dalam sebuah surat tertanggal 27 September bahwa dia tidak ada hubungannya dengan kedua perwalian itu.
ICIJ mengatakan bahwa perusahaan dan dana offshore terkait Lasso lainnya yang disebutkan dalam Pandora Papers ditutup pada 2017 sebelum ia menjadi kandidat presiden. Lasso menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan itu “ditutup sesuai aturan” dan menambahkan bahwa setiap penggunaan entitas di pihaknya di masa lalu adalah sah.
Bukan hanya Presiden Ekuador, Presiden Chili juga mengalami nasib serupa. Pengadilan Chili telah membuka penyelidikan kriminal terhadap Presiden Sebastian Piñera sehubungan dengan publikasi dokumen dari “Pandora Papers” yang mengungkapkan bisnisnya di surga pajak.
“Pengadilan Jaminan Ketujuh Santiago mengakui mempertimbangkan pengaduan yang diajukan oleh pengacara Luis Rendon terhadap Sebastian Pinera,” kata pengadilan dalam sebuah pernyataannya.
Surat kabar Spanyol El Pais, pada pekan lalu melaporkan bahwa selain Presiden Ekuador dan Chili, Presiden Republik Dominika, Luis Abinader masuk dalam daftar pemimpin Amerika Latin di Pandora Papers, serta 11 mantan pemimpin Amerika Latin lainnya.