TIKTAK.ID – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan pada Rabu (28/10/20), bahwa kilang minyak besarnya “diserang teroris”, di saat Pemerintahnya berjuang menyediakan bahan bakar bagi warganya yang sedang dilanda krisis.
Dikutip dari Al-Jazeera, Maduro juga mengatakan bahwa dua orang asing telah ditangkap sebelum serangan itu dilakukan pada Selasa (27/10/20) yang merobohkan menara besar di Kilang Amuay di pantai Karibia utara Venezuela. Dia tidak menyebutkan nama dua orang yang ditahan atau memberikan keterangan terkait kewarganegaraan mereka.
“Kemarin, kilang Amuay -salah satu kilang terpenting di Venezuela dan Amerika Latin- diserang dengan senjata yang panjang dan kuat,” kata Maduro pada konferensi pers, menambahkan bahwa Pemerintah sedang berusaha untuk menentukan jenis senjata apa yang digunakan.
Ini terjadi setelah penangkapan seorang warga negara Amerika Serikat, Matthew John Heath, sebulan sebelumnya di negara bagian yang sama di negara itu. Heath kemudian disebut sebagai mata-mata oleh Maduro. Dia dituduh melakukan terorisme, perdagangan senjata, dan konspirasi.
“Ini adalah persekongkolan terhadap hidup kami, terhadap mata pencaharian kami dan layanan publik kami,” kata Maduro dalam pidato nasional, menyalahkan musuhnya AS dan lawan politik di Venezuela yang ingin menggulingkannya dari kekuasaan.
Venezuela pernah menjadi negara kaya minyak, tetapi kilang penyulingannya yang rusak gagal menghasilkan bahan bakar yang cukup bagi para pengemudi untuk mengisi bahan bakar mobil mereka.
Venezuela, dalam beberapa bulan terakhir, mulai mengimpor bensin dari Iran, negara yang sama-sama mendapatkan sanksi ekonomi berat dari Amerika Serikat.
Heath ditangkap bersama dengan Sersan Garda Nasional Mayor Darwin Urdaneta, Marcos Garces dan pengemudi kendaraan Daeven Rodriguez. Ketiga warga Venezuela itu dituduh melakukan pengkhianatan, terorisme, perdagangan senjata, dan konspirasi.
Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab mengatakan para penyelidik menyita sebuah peluncur granat, senapan mesin ringan, bahan peledak plastik yang dicurigai, dan sejumlah uang dari kendaraan tersebut.
Pengumuman serangan terhadap kilang Amuay pada Rabu itu menambah masalah industri minyak Venezuela yang sedang terkepung, yang telah dibebani oleh jatuhnya produksi, masalah keuangan dan kurangnya investasi.