TIKTAK.ID – Meyakini teori konspirasi bahwa CIA terlibat dalam penyebaran pandemi Corona saat ini, seorang pria di Ibu Kota Argentina Buenos Aires nekad menabrakkan mobilnya ke Kedutaan Besar China di kota itu dan diduga meminta suaka politik ke Bejing.
Pria 24 tahun yang diidentifikasi sebagai Gaston Sanda menabrakkan kendaraannya ke pintu gerbang depan Keduataan China pada Senin (22/6/20) malam. Akibatnya mobil yang dikendarai dan gerbang Kedutaan rusak. Namun tak ada seorang pun yang terluka dalam peristiwa itu.
Foto-foto kejadian itu selanjutnya dengan cepat beredar di media sosial.
Tak hanya menabrakkan kendaraannya ke gerbang Kedutaan, Gaston yang diduga mengalami ganguan mental ini juga mengaku membawa bom dalam kendaraannya. Namun setelah disisir oleh polisi khusus bom, tak ditemukan adanya peledak dalam kendaraannya itu.
Sebuah sumber di Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada AFP bahwa Gaston sebelumnya telah meminta untuk bertemu para pejabat di Kedutaan China namun ditolak. Segera setelah itu dia kembali dengan megendarai Toyota Corolla dan menabrakkannya ke gerbang Kedutaan.
Sebelumnya, melalui sebuah video yang beredar di media sosial pada Senin itu, Gaston mengatakan bahwa dirinya tahu “kebenaran” tentang virus Corona. Dia menuduh CIA memiliki peran penyebaran pandemi dan dia membutuhkan “bantuan Kedutaan Besar China”, sehingga diduga Gaston mencari suaka politik dari Beijing. Belum diketahui benar motif sesungguhnya pada kejadian itu.
Kedutaan yang berada di Villa Urguiza mengonfirmasi bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 8 malam waktu setempat. Kedutaan juga mengonfirmasi bahwa gerbang gedung Kedutaan memang rusak, namun tidak ada personelnya yang terluka.
“Polisi Argentina dengan cepat pergi ke markas diplomatik dan sekarang sedang menyelidiki identitas dan motif aktor dalam insiden”, kata Kedutaan Besar China dalam sebuah pernyataan.
Kedutaan juga menyatakan apresiasi atas sigapnya polisi Argentina menangani kejadian itu. “Kedutaan Besar kami menghargai respons cepat pasukan keamanan dan mempercayai klarifikasi pihak berwenang Argentina”, kata Kedutaan dalam sebuah pernyataan kepada pers.
Meskipun saat kejadian Duta Besar China untuk Argentina tidak berada di gedung itu, namun polisi dilaporkan memperlakukan insiden itu sebagai potensi serangan teroris.