TIKTAK.ID – Para maling saat ini harus berpikir ulang jika ingin mencuri smart TV Samsung. Pasalnya, perusahaan teknologi asal Korea Selatan tersebut sudah menyematkan fitur bernama Samsung TV Block.
Fitur Samsung TV Block memungkinkan pengguna untuk mengunci perangkat televisi pintar dari jarak jauh bila digondol oleh pencuri.
Seperti dilansir detik.com, fitur ini pertama kali diumumkan pada awal Agustus, menyusul serangkaian penjarahan gudang yang dipicu kerusuhan di Afrika Selatan. Samsung mengklaim teknologi ini sudah disematkan pada semua produk.
Fitur TV Block pun memastikan bahwa televisi hanya dapat digunakan oleh pemilik yang sah dengan bukti pembelian yang sah pula.
Cara kerja Samsung TV Block ini sama seperti ponsel, yaitu saat televisi yang dicuri terhubung dengan internet, maka nomor seri televisi akan melakukan ping ke server Samsung. Hal itu bakal memicu mekanisme pemblokiran yang secara efektif menonaktifkan semua fungsi TV.
Dalam pengumumannya, Samsung memang hanya menyatakan fungsi pemblokiran terkait TV yang sudah dicuri dari inventaris perusahaan. Akan tetapi, perlindungan ini juga bisa diterapkan pada setiap pelanggan yang TV-nya telah dicuri dan melaporkan nomor seri perangkatnya kepada Samsung.
Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada kabar terkait Samsung berencana memberikan kemampuan pemblokiran jarak jauh kepada individu yang TV-nya telah dicuri dan ingin menonaktifkannya sendiri, ketimbang membiarkan perusahaan mengaturnya sendiri.
Samsung hanya menyampaikan, jika TV seseorang diblokir secara tidak sengaja, maka fungsi dapat dipulihkan segera setelah pengguna mampu menunjukkan bukti pembelian dan lisensi TV ke toko ritel selaku penjual. Pengguna juga bisa mengirimkan bukti pembelian melalui [email protected] untuk validasi dan akan menerima balasan dalam waktu 48 jam.
Sekadar informasi, Afrika Selatan sempat dilanda kerusuhan pada Juli 2021 lalu. Ketika itu, ratusan toko dan tempat bisnis dijarah.
Menurut Pemerintah, mereka bertindak untuk mencegah kekurangan pangan. Imbasnya, ada lebih dari 200 insiden penjarahan dan perusakan. Pusat perbelanjaan dan gudang pun menjadi sasaran empuk penjarahan, serta dibakar di beberapa kota, terutama Durban.