Kendati diprediksi akan mengalami kekalahan, Prabowo justru meraup popularitas tertinggi di deretan tokoh lama. Menteri Pertahanan itu meraih kepopuleran 92,6 persen, sedangkan Bambang Soesatyo menjadi tokoh lama paling rendah popularitasnya sebesar 21,0 persen.
Dedi menjelaskan, faktor kekalahan Prabowo terjadi karena tingkat keterpilihan pada Pilpres 2024 lebih condong mengarah kepada tokoh-tokoh baru. Dedi pun menyebut di antaranya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Mendagri Tito Karnavian.
Baca juga: Gak Nyangka! Ternyata Banyak yang Incar Kursi Prabowo di Pucuk Gerindra, Siapa saja?
Kemudian terdapat pula nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR Puan Maharani, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Dengan begitu, Dedi mengklaim kondisi tersebut memungkinkan menjadi titik akhir perjalanan politik elektoral Prabowo. Bahkan jika Prabowo mendapat pasangan politik dari parpol terkuat sekalipun, Dedi meyakini Prabowo tetap akan lebih berpeluang kalah dibanding menang.