TIKTAK.ID – Sebuah serangan udara Turki dilaporkan menghantam sebuah kamp pengungsi di Irak. Kamp itu menampung pengungsi Kurdi dari Turki. Sumber Kurdi mengatakan tiga orang tewas. Sementara Ankara mengklaim kamp itu sebagai “tempat berkembang biak teroris”.
“Serangan udara itu terjadi di dekat kamp pengungsi Makhmour. Menurut informasi yang dikonfirmasi, tiga orang tewas,” kata seorang Komandan pasukan militer Peshmerga Kurdi di Irak utara, Sirwan Barzani, kepada kantor berita lokal Rudaw.
Anggota parlemen lokal dan Wakil Kepala kantor partai Persatuan Patriotik Kurdistan di kota Erbil, Rashad Galali mengatakan bahwa serangan itu menargetkan kamp yang didukung PBB.
Dilansir RTnews, Sabtu (5/6/21), sebuah video yang diterbitkan oleh Rudaw di media sosial menunjukkan gumpalan asap abu-abu di atas kamp. Fasilitas tersebut menampung lebih dari 12.000 orang Kurdi yang melarikan diri dari Turki pada 1990-an. Kamp itu terletak di Irak, di daerah yang disengketakan oleh Baghdad dan Pemerintah Daerah Otonomi Kurdistan di utara.
Ankara percaya kamp itu terkait erat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) – sebuah kelompok militan bersenjata yang telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki, terutama di wilayah tenggara sejak 1984, dan dianggap sebagai entitas teroris oleh Ankara dan beberapa negara sekutu NATO-nya. Konflik tersebut telah merenggut lebih dari 40.000 jiwa.
Pada Rabu kemarin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencap kamp Makhmour sebagai “inkubator” teroris, yang menghasilkan pejuang baru untuk PKK. Kelompok bersenjata yang mempertahankan jaringan pangkalan di wilayah Gunung Qandil di sepanjang perbatasan timur Irak.
“Jika PBB tidak membersihkan distrik ini, kami akan melakukannya sebagai negara anggota PBB,” kata Erdogan memperingatkan, ketika berbicara dengan penyiar Turki TRT.
Pasukan Turki memiliki jaringan pangkalan mereka sendiri di Irak utara yang didirikan kembali pada pertengahan 1990-an dengan perjanjian keamanan dengan pemimpin Irak saat itu, Saddam Hussein. Terlepas dari kenyataan bahwa ia digulingkan setelah invasi pimpinan AS pada tahun 2003, perjanjian antara Baghdad dan Ankara tampaknya tetap berlaku.
Turki menanggapi serangan PKK dengan serangan udara dan operasi darat sesekali. Ini juga bukan pertama kalinya menargetkan kamp Makhmour, menurut Rudaw. Ankara saat ini sedang melakukan dua operasi melawan PKK di provinsi Duhok di wilayah otonomi Kurdistan Irak.