TIKTAK.ID – Ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakaman seorang pria yang meninggal saat berdemonstrasi terkait sengketa pemilihan presiden baru-baru ini di Belarus, tulis BBC.
Para pendukung kelompok oposisi membanjiri Ibu Kota, Minsk, pada Sabtu (15/8/20). Mereka meletakkan karangan bunga sebagai tanda ikut berduka cita, mengibarkan spanduk dan meneriakkan agar presiden lama mengundurkan diri.
Alexander Taraikovsky meninggal pada Senin kemarin ketika ikut berunjuk rasa. Para pejabat mengatakan Taraikovsky meninggal karena alat peledak di tangannya meledak selama mengikuti aksi. Namun, para pndukung oposisi membantah pernyataan para pejabat itu.
Rekannya, Elena German mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa dia yakin pria berusia 34 tahun itu ditembak oleh polisi. Pada Jumat kemarin dia mengunjungi kamar jenazah tempat jasad Taraikovsky diinapkan.
“Ada jahitan di area dada -lubangnya dijahit, tapi ada yang hitam lebam; kecil tapi kami perhatikan. Tangan dan kakinya masih utuh, bahkan tidak ada yang memar,” katanya.
Protes besar-besaran meletus setelah Presiden Alexander Lukashenko mengklaim kemenangan telak dalam pemungutan suara 9 Agustus lalu. Namun hasil pemilihan itu telah mendapat kecaman luas karena tercium aroma kecurangan.
Komisi Pemilihan Umum Pusat mengatakan Lukashenko, yang berkuasa sejak 1994, memenangkan 80,1 persen suara dan kandidat oposisi utama Svetlana Tikhanovskaya hanya 10,12 persen suara.
Namun, Tikhanovskaya bersikukuh bahwa jika suara dihitung dengan benar, maka dia memenangkan dukungan mulai dari 60% hingga 70%.
Pada Jumat kemarin, Menteri Luar Negeri Uni Eropa setuju untuk menyiapkan sanksi baru terhadap pejabat Belarusia yang bertanggung jawab atas “pemalsuan” pemungutan suara. Amerika juga mengutuk pemilu yang disebutnya “tidak bebas dan adil” itu.
Dan pada Sabtu ini, tiga negara bagian Baltik menyerukan agar dilakukan pemungutan suara ulang.
Awal pekan ini, polisi dengan pentungan memukuli siapa saja yang berani turun ke jalan pada malam hari. Namun setelah aksi mogok meluas di beberapa pabrik terbesar Belarus, orang-orang menjadi berani untuk keluar dalam jumlah yang lebih besar di siang hari.
Sekitar 6.700 orang ditangkap setelah pemilihan, dan banyak yang mengatakan tentang penyiksaan ketika mereka berada di dalam tahanan.
Amnesty International mengatakan laporan dari tahanan yang dibebaskan menunjukkan “penyiksaan yang meluas”.