TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan bahwa pihaknya siap menjalin komunikasi dengan partai mana pun untuk menjalin koalisi pada Pemilu 2024 mendatang.
Dia mengatakan koalisi dapat dilakukan dengan Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto, termasuk Partai Nasdem yang dipimpin oleh Surya Paloh. Dia menilai dua partai itu dibentuk oleh jebolan partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Setidaknya ya karena kita memiliki platform yang sama sejak dulu, ya tentu dalam momentum-momentum politik tertentu kita dapat membangun visi bersama,” terang Doli melalui seminar bertajuk “Dua Dasawarsa Kemenangan Partai Golkar 2004-2024” yang digelar secara daring, Sabtu (16/10/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Gibran Unggah Resep Lontong Sayur Bergambar Dirinya, Ganjar dan Bima Arya
Menurut Doli, partainya memang sempat berandai-andai bila Prabowo dan Surya Paloh benar-benar bergabung kembali ke Golkar. Terlebih, kata Doli, kedua tokoh itu termasuk jebolan Golkar yang masih dikenal luas publik.
“Semacam guyon anak muda yang di Partai Golkar pernah membayangkan jika Golkar menjadi rumah besar bersama yang sudah keluar. Katakanlah ada juga Pak Surya Paloh dengan NasDemnya sukses, Prabowo dengan Gerindranya sukses,” ujar Doli.
Kemudian Doli menyatakan pihaknya memang ingin mengajak kedua tokoh tersebut agar kembali ke Partai Golkar. Sebab, dia menilai cita-cita dan keinginan agar tokoh-tokoh besar itu bisa berkonsolidasi di dalam Partai Golkar.
Baca juga : Jokowi Malu, BUMN Sudah ‘Dibukain’ Pintu tapi Tidak Merespons
“Kami dengan senang hati ingin mengajak kembali ke rumah besar bersama untuk konsolidasi. Jadi ada cita-cita dan keinginan, itu menjadi satu hal penting bagi kami untuk konsolidasi semua kekuatan termasuk tokoh-tokoh yang selama ini mungkin luput tidak terajak,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar, Dedi Mulyadi mengklaim sebagai calon presiden yang diusung Golkar, Airlangga Hartarto yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum memang belum menjadi figur yang populer di masyarkat. Meski begitu, dia menegaskan hal ini bukan karena kinerjanya selama menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan. Dia menganggap kurang populernya Airlangga justru karena dia adalah sosok yang tidak suka terlalu diekspos.
“Belum populer banget karena Pak Airlangga orangnya tidak begitu suka dengan publisitas dulu. Orangnya berbuat baik tapi kebaikannya jarang diketahui,” jelasnya.