TIKTAK.ID – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim memperoleh laporan terdapat sekolah yang menyuruh murid membeli laptop untuk latihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sebagai bagian dari Asesmen Nasional (AN).
Untuk diketahui, Asesmen Nasional merupakan pengganti ujian nasional yang awalnya dijalankan Kemendikbudristek pada tahun 2021 guna melakukan pengukuran kualitas pendidikan di Indonesia.
Nadiem mendapati telah ada sejumlah salah persepsi yang terjadi di sekolah dalam menjalankan sistem pengganti ujian nasional (UN) itu. Baginya, butuh banyak sosialisasi supaya pihak sekolah paham dalam menerapkan AN.
Baca juga : Jajaran DPP Gerindra Kunjungi Markas PDIP, Ada Apa?
“Saya mendengar ada sejumlah sekolah yang meminta muridnya supaya beli laptop untuk latihan AKM. Ini hal yang salah persepsi total. Ini bukan mengenai high-tech testing, sama sekali, ini merupakan pemetaan kita,” terang Nadiem saat Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Mendikbudristek, di Jakarta Senin (23/8/21).
Nadiem lantas menyatakan AN pengganti UN dilaksanakan guna memetakan seberapa jauh mutu pendidikan di tiap sekolah. Program ini tak dijalankan guna mengukur kecakapan perorangan siswa atau kompetensi sekolah.
Pria kelahiran Singapura 37 tahun lalu ini turut menegaskan bagi siswa maupun sekolah tidak harus kerepotan mengikuti bimbingan belajar sebagaimana saat masa UN berlaku. Bahkan bimbingan belajar (bimbel) tidak memberikan pengaruh bagi kesuksesan siswa ataupun sekolah dalam menerapkan AN.
Baca juga : Demo Pencari Suaka Afghanistan di Jakpus Berakhir Ricuh, Apa Tuntutannya?
“Jika terdapat sekolah-sekolah yang meminta murid-muridnya untuk bimbingan belajar, bahkan bayar untuk bimbingan belajar, tolong diberi tahu tak ada gunanya sama sekali, tak ada gunanya sama sekali,” sebutnya.
“Enggak ada itu, itu buang-buang uang bayar bayar bimbel di luar ataupun di dalam sekolah,” lanjut mantan pimpinan Gojek itu.
Dia menyatakan baik siswa maupun sekolah tidak harus menjalankan cara-cara instan supaya sukses dalam AN. Baginya, sekolah cukup melaksanakan pendidikan seperti seharusnya berjalan.
“Jika benar-benar hendak meningkatkan AKM, benar kata Mas Nino, jika mau anak anak meningkatkan daya literasi, suruh baca buku, koran, majalah sebanyak mungkin. Tak ada jalan pintasnya,” jelas Nadiem.