TIKTAK.ID – Pelatih Arsenal, Mikel Arteta mengungkapkan bahwa timnya sudah hancur usai tersingkir dari Liga Europa 2020/2021.
Seperti diketahui, Arsenal gagal melaju ke final Liga Europa 2020/2021 setelah kalah agregat dengan skor 1-2 dari Villarreal dalam semifinal Liga Europa. Dalam pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa, Arsenal ditahan dengan skor 0-0 oleh Villarreal di Stadion Emirates, pada Jumat (7/5/21) dini hari WIB.
Kemudian setelah pertandingan, pelatih Arsenal Mikel Arteta menyatakan timnya sudah hancur akibat kegagalan tersebut. Ia menilai tidak ada yang lebih kecewa dari para pemain akibat kegagalan ini. Sebab, kata Arteta, mereka sudah berjuang memberikan segalanya, meski belum bisa memaksimalkan momen-momen penting.
“Kami hancur, kami telah mencoba segalanya hingga menit terakhir. Padahal saya pikir kami pantas memenangkan pertandingan,” ujar Arteta, seperti dikutip CNN Indonesia dari The National.
Dalam pertandingan tersebut, Arsenal sebenarnya mempunyai peluang emas melalui dua tembakan Pierre-Emerick Aubameyang yang membentur tiang. Selain itu, Arsenal juga memiliki peluang lewat sepakan Emile Smith Rowe yang masih melenceng tipis dari gawang lawan.
“Kami sebetulnya memiliki tiga peluang emas, mereka tidak memiliki apa-apa tetapi mereka lolos,” terang Arteta.
“Sayangnya, kami gagal melakukannya. Padahal ada momen apik di babak kedua, dua tembakan kena tiang, lalu ada momen gawang lawan kosong untuk mencetak gol. Namun perbedaan-perbedaan kecil menentukan pertandingan semacam ini dan hari ini kami gagal,” sambung Arteta.
Arsenal pun saat ini juga terancam gagal tampil dalam kompetisi Eropa musim depan, karena kini mereka masih duduk di peringkat kesembilan Liga Inggris. Hal ini akan menjadi pertama kalinya dalam 26 tahun, Arsenal tak tampil di kejuaraan Eropa.
“Ada begitu banyak hal yang terjadi pada kami, dan begitu banyak pemain yang hanya mencoba untuk bersaing, tapi bukan hasil yang terbaik,” tutur Arteta.
Arteta juga tidak memungkiri bahwa Arsenal tidak bermain maksimal dalam duel dua leg semifinal. Ia menegaskan, timnya sudah berjuang, hanya ada yang kurang.
“Saat Anda kalah di semifinal atau di final, Anda akan selalu mendapati hal-hal yang seharusnya bisa Anda lakukan dengan baik. Kami memang tak memainkan permainan terbaik dalam dua leg,” jelasnya.