TIKTAK.ID – Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) mengklaim bahwa pihaknya siap untuk membantu dan terbuka jika investigasi atas dugaan percobaan suap ofisial Malaysia kepada Taufik Hidayat dilakukan. Bahkan Presiden BAM, Tan Sri Norza Zakaria telah memerintahkan Sekjen BAM [Kenny Goh] agar memeriksa dugaan suap yang dilakukan oleh ofisial Malaysia di Asian Games 2006.
“Saya sudah mengatakan kepada Datuk Kenny untuk melihat pernyataan Taufik. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memverifikasi bahwa kejadian itu benar terjadi,” ujar Norza, seperti dikutip CNN Indonesia dari The Star.
Kemudian Norza juga menyatakan siap membantu Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), bila penyelidikan dilakukan atas hal tersebut.
“Berdasarkan pernyataan Taufik dan Chong Wei, saya percaya bahwa BWF memiliki dasar untuk melakukan investigasi. Jika memang dibutuhkan, maka kami siap membantu apa pun yang diperlukan,” terang Norza.
Sebelumnya, Taufik mengungkapkan mengenai percobaan suap pada dirinya oleh ofisial Malaysia di Asian Games 2006 dalam sesi wawancara dengan Raffi Ahmad di Trans TV. Jelang semifinal Asian Games 2006, pemain bulu tangkis tunggal putra tersebut mengaku coba disuap agar mengalah pada Lee Chong Wei, dengan imbalan uang sebesar 117 ribu ringgit Malaysia atau setara Rp400 juta.
Taufik lantas murka dengan aksi oknum ofisial Malaysia itu dan memarahinya. Pada akhirnya, Taufik berhasil menaklukkan Lee Chong Wei di semifinal. Ia pun melanjutkan perjalanannya dengan mengalahkan Lin Dan untuk merebut emas Asian Games.
Usai mendengar kabar tersebut, Lee Chong Wei langsung merespons dengan menelepon Taufik. Lee Chong Wei langsung bertanya mengenai kejadian tersebut.
“Saya tahu siapa orangnya, tapi hal ini sudah lama berlalu. Saya percaya bahwa kita semua harus menatap masa depan, jadi saya tidak akan menyebutkan nama,” ucap Chong Wei.
Lebih lanjut, masih belum diketahui apakah Taufik Hidayat pernah melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib, termasuk BWF, atau tidak. Namun yang pasti, BWF menyatakan sudah menjadi kebijakan organisasi mereka untuk tidak mengungkap informasi mengenai penyelidikan pelanggaran integritas yang sedang berlangsung.