TIKTAK.ID – Malam itu, sekitar pukul 21:20, Timothy Wilks dan seorang temannya berjalan mengendap-endap sambil menggenggam pisau besar. Mereka berdua mendekati sekelompok orang yang berada di luar taman trampolin keluarga di Nashville, Amerika Serikat.
Namun tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan, Wilks tergeletak, ia tertembak oleh pemuda lain yang berusia 23 tahun yang mengaku membela diri. Wilks, pemuda 20 tahun itu akhirnya meninggal dunia akibat tembakan itu. Namun yang mengejutkan adalah persitiwa itu terjadi karena salah paham, seperti laporan seorang saksi mata kepada polisi.
Dikutip dari BBC, Senin (8/2/21), Wilks bersama temannya ternyata sedang melakukan shooting untuk prank di konten YouTube-nya dengan berpura-pura menjadi perampok. Sementara pemuda 23 tahun tak tahu jika apa yang dilakukan Wilks hanya “lelucon” untuk YouTube.
Teman Wilks mengatakan kepada petugas bahwa “lelucon” itu untuk video di YouTube.
Tidak ada yang ditangkap karena kematian itu.
Sementara beberapa keluarga yang berada di dalam trampolin Urban Air dan taman tempat petualangan Wilks, menggambarkan dirinya sebagai “anak yang ramah” dan “menyenangkan keluarga”.
“Video lelucon” perampokan relatif umum ada di YouTube, bahkan terkadang melibatkan senjata api palsu, balaclavas, atau kendaraan liburan.
Beberapa video memiliki jutaan penonton -meskipun banyak di antaranya palsu, dengan semua peserta “ikut andil” dalam pembuatan video dan memerankan peran mereka masing-masing.
Namun YouTube telah membuat aturan yang melarang lelucon berbahaya atau yang mengancam pada dua tahun lalu.
Ini termasuk “lelucon yang berisiko membuat korban mengalami bahaya fisik yang serius atau yang menciptakan tekanan emosional yang serius pada anak di bawah umur”.
Ancaman dengan senjata dan perampokan palsu secara khusus terdaftar sebagai pelanggaran yang akan mengakibatkan penghapusan konten video.
Pada 2015, raksasa teknologi itu menolak untuk menghapus video di mana vlogger Sam Pepper menipu seorang pria dengan membuatnya mengira temannya telah ditembak dan dibunuh.
Namun pada 2017, aksi oleh dua YouTuber berakhir dengan kematian, ketika Monalisa Perez, saat itu berusia 19 tahun, menembak pacarnya, Pedro Ruiz, melalui sebuah buku tebal, yang dia yakini akan menghentikan peluru.
Perez dipenjara selama enam bulan pada Maret 2018 karena penembakan itu. Lalu sekitar 10 bulan kemudian YouTube melarang lelucon yang berbahaya.