
TIKTAK.ID – Instagram diketahui tengah menguji coba fitur baru bernama Templates. Fitur tersebut akan memudahkan pengguna dalam membuat konten Reels, memakai format video yang sudah ada.
Fitur Templates telah tersedia bagi segelintir pengguna Instagram dan sedang dalam fase uji coba beta. Fitur ini sekilas mirip seperti fitur Templates di TikTok yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan video atau fotonya dengan mengikuti preset yang sudah ada.
Reverse Engineer, Alessandro Paluzzi menemukan versi awal fitur tersebut pada Januari silam. Kemudian beberapa bulan kemudian, influencer Josephine Hill sudah menjajal fitur ini.
Berdasarkan hasil tangkapan layar yang diunggah oleh Hill pada Maret, dengan adanya fitur Templates ini, pengguna dapat memasukkan klip atau foto ke frame preset yang sudah ada, sekaligus bisa menambahkan audionya sendiri.
Fitur Templates pun bakal memudahkan pengguna yang ingin membuat konten Reels yang cukup kompleks, namun tidak ingin kerepotan memakai aplikasi pihak ketiga seperti Canva atau mengikuti tutorial online yang rumit.
“Kami selalu mencari cara baru demi membuat Reels lebih mudah dibuat,” ungkap Jubir Meta dalam pernyataan resminya kepada Insider, seperti dikutip detik.com dari The Verge, pada Minggu (24/4/22).
“Saat ini kami tengah menguji fitur untuk Anda membuat Reel menggunakan Template yang sudah ada dari Reel lain,” imbuhnya.
Uji coba fitur Templates sendiri menjadi upaya terbaru Instagram guna menarik lebih banyak kreator ke Reels. Tidak hanya itu, fitur ini juga diharapkan mampu mengatasi salah satu masalah terbesar Instagram, yakni konten repost dari TikTok yang membanjiri Reels.
Sekadar informasi, pada tahun lalu Instagram telah mengumumkan bakal berhenti mempromosikan Reels dengan watermark TikTok. Kebijakan tersebut akan diperketat, usai Head of Instagram Adam Mosseri mengklaim akan mengurangi visibilitas konten repost dan mengutamakan konten orisinal.
“Bila Anda membuat konten baru, maka Anda harus memperoleh banyak pujian daripada mereka yang hanya membagikannya. Kami berbuat lebih banyak untuk mencoba dan menghargai konten asli, daripada konten yang diposting ulang,” tutur Adam, mengutip CNNIndonesia.com.